BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto 

4. Sunnah-Sunnah Shalat Menurut Madzhab Hanabilah

Sunnah-sunnah shalat menurut madzhab Hanabilah ada tujuh puluh tiga dan terbagi menjadi dua bagian, yaitu sunnah qauliyyah dan sunnah fi'liyyah. Sunnah-sunnah qauliyyah jumlahnya tujuh belas dan telah kami sebutkan di depan. Adapun sunnah-sunnah fi'liyyah jumlahnya lima puluh enam. Berikut ini sunnah-sunnah fi'liyyah yang penting dan perlu diingat bahwa Hanabilah sama seperti Syafi'iyyah, tidak membedakan antara sunnah, mandub, dan mustahab (Kasysyaful Qina’ jilid 1 halaman 450, 457-460; Al-Mughni jilid 1 halaman 462-559).
1,2,3. Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram dengan jari-jari terbuka, merapat, dan telapak tangan menghadap kiblat di hadapan kedua bahu ketika takbiratul ihram.
4. Mengeraskan suara takbiratul ihram bagi imam, sehingga para makmum mendengar takbir dan mengikutinya. Karena, mereka tidak diperbolehkan mendahului takbirnya imam.
5,6. Mengangkat kedua tangan-sama seperti di atas, ketika hendak rukuk dan bangkit dari rukuk, setelah itu menurunkan keduanya ke bawah.
7,8. Meletakkan tangan kanan pada pergelangan tangan kiri ketika posisi berdiri dan membaca surah. Kedua tangan itu diletakkan tepat di bawah pusar.
9. Memusatkan pandangan pada tempat sujud ketika dalam posisi berdiri.
10,11. Membaca surah dengan tartil dan ringan atau pendek bagi imam karena hadits yang berbunyi, “Siapa saja yang menjadi imam shalat, maka ringankanlah.”
12,13. Memanjangkan rakaat pertama daripada rakaat kedua, kecuali dalam shalat khauf.
14. Merenggangkan jarak antar kedua kaki ketika posisi berdiri.
15, 16. Memegang kedua lutut dengan kedua tangan ketika ruku dengan jari-jari merenggang.
17, 18. Membentangkan punggung dengan posisi mendatar; sedang kepalanya lurus searah punggung, tanpa merendahkan ataupun mengangkatnya.
19. Menjauhkan kedua lengan dari kedua lambungnya ketika rukuk.
20, 21. Ketika turun hendak sujud, pertama kali yang turun dan menempel lantai adalah kedua lutut disusul dengan kedua tangan. Sedangkan pada waktu bangkit dari sujud, bagian yang pertama kali diangkat adalah kedua tangan kemudian baru kedua lutut.
22, 23. Menekankan anggota sujud di lantai, yaitu dengan menekankan dahi, hidung, dan kedua telapak tangan ke lantai.
24. Merenggangkan kedua lengan dari kedua lambung, menjauhkan perut dari kedua paha, dan menjauhkan kedua paha dari kedua kaki saat sujud.
25. Merenggangkan kedua lutut saat sujud, menegakkan kedua kaki, dan merenggangkan jari-jari kedua tangan di lantai ketika sujud, ketika duduk antara dua sujud, atau dalam tasyahud.
26. Meletakkan kedua tangan di hadapan kedua bahu ketika sujud dengan jari-jari terbentang.
27. Mengarahkan jari-jari tangan ke arah kiblat ketika sujud.
28. Bangkit dari sujud menuju rakaat kedua menggunakan kedua kaki, dan kedua tangan memegang lutut ketika bangkit. Kecuali jika merasa berat, maka boleh bertopang pada lantai.
29, 30, 31. Duduk ifiirasy pada duduk antara dua sujud dan pada tasyahud pertama, sedangkan pada tasyahud kedua posisi duduknya tawarruk.
32,33,34,35. Meletakkan kedua tangan di atas kedua paha dengan jari-jari terbentang, menghadapkannya ke arah kiblat baik dalam duduk antara dua sujud, maupun dalam tasyahud pertama dan kedua.
36. Menggenggam jari kelingking dan jari manis tangan kanan, kemudian melingkarkan jari tengah dengan ibu jari pada tasyahud pertama.
37. Memberikan isyarat dengan jari telunjuk ketika membaca tasyahud.
38,39. Menggabungkan iari-jari tangan kiri ketika tasyahud dan menjadikan jari-jarinya menghadap kiblat.
40. Mengisyaratkan waiahnya ke arah kiblat pada permulaan salam.
41,42. Menoleh ke kanan dan ke kiri ketika mengucapkan dua salam dengan tolehan ke kanan lebih dalam daripada tolehan ke kiri.
43. Meniatkan salamnya untuk keluar dari shalat, sebagaimana pendapat Syafi'iyyah.
44. Khusyuk dalam shalat karena firman Allah Ta’ala yang berbunyi, “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya.” (Al-Mu'minuun: 1-2) dan juga karena sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai orang yang bermain dengan janggutnya, “Jika orang ini hatinya khusyuk, niscaya anggota tubuhnya juga akan khusyuk.” Khusyuk adalah sesuatu yang berada dalam hati dan menjadikan anggota tubuh jadi diam.
Sunnah-sunnah yang telah disebutkan di atas adalah untuk lelaki dan wanita, hanya saja tidak disunnahkan bagi wanita untuk merenggangkan anggota-anggota seperti di atas dalam rukuk dan sujud. Bahkan, sunnahnya bagi wanita untuk menghimpun anggota tubuhnya, dan posisi duduk yang afdhal baginya adalah duduk memiringkan kedua kakinya ke kanan. Dan wajib bagi wanita untuk merendahkan suara bacaan jika didengar orang yang bukan mahram.




PEMBAHASAN LENGKAP
FIKIH 4 MADZHAB & FIKIH AHLI HADIS/ ATSAR


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab




##########
 
BIMBINGAN MASUK UNIVERSITAS TIMUR TENGAH : Lebanon / Lebanon - Maroko / Maroko - Mesir / Mesir- Pakistan / Pakistan - Sudan / Sudan - Qatar / Qatar - Saudia Arabia / Arab Saudi  Tunisia / Tunisia - Suriah - Yaman / Yaman - Turki - Yordania / Yordania BIMBINGAN BELAJAR MASUK GONTOR : Putra - Putri CONTOH SOAL TES SELEKSI UNIVERSITAS TIMUR TENGAH : Tahun 2010 - Tahun 2011 - Tahun 2012 - Tahun 2014 - Tahun 2015 - Tahun 2016 - Tahun 2017 BELAJAR ILMU KEISLAMAN : Rumah Tahfidz - Ilmu Keislaman - Kursus Bahasa Arab PINTAR TOAFL : Panduan (1 / 2 / 3 / 4 / 5) Sima'ah (1 / 2 / 3 / 4 / 5) Qira'ah (1 / 2 / 3 / 4 / 5 / 6 / 7 / 8) Tarakib (1 / 2 / 3 / 4 / 5) Kitabah (1 / 2 / 3) Kunci Jawaban (1 / 2 / 3 / 4) KAMUS BAHASA ARAB : Idiom (1) BAB KEILMUAN ISLAM : Artikel Bebas - Tafsir - Ulumul Qur'an - Hadis - Ulumul Hadis - Fikih - Ushul Fikih - Akidah - Nahwu - Sharaf - Balaghah - Tarikh Islam - Sirah Nabawiyah - Tasawuf/Adab - Mantiq
##########