PANDUAN SUKSES TES TOAFL


TEACHING & LEARNING SYLLABUS: ISLAMIC STUDIES IN MIDDLE EAST
Bait Syariah Indonesia – The Indonesiana Center


TES TOAFL MASUK PERGURUAN TINGGI DI TIMUR TENGAH & UNIVERSITAS ISLAM DI INDONESIA - MAHIR & SUKSES LULUS TES TOAFL SKOR TINGGI (BAGIAN 1)


Al-I’dad Ad-Dirasiy li Ath-Thalib Al-Faqir ila ‘Ilmi Rabbihi


Ilmu Nahwu, Sharaf, I'rab & TOAFL

 
SOAL & KUNCI JAWABAN 
TES TOAFL - LENGKAP




Tentang TOAFL

TOAFL atau Test of Arabic Foreign Language adalah ujian kemampuan berbahasa Arab yang digunakan oleh lembaga Bahasa untuk menguji kemampuan berbahasa seseorang yang tidak menggunakan Bahasa Arab sebagai Bahasa resmi sehari-hari.

Sejarah Singkat TOAFL

TOAFL dibuat dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1998 oleh Tim Penyusun yang diprakasai oleh Muhbib Abdul Wahab dan Suwito dari Pusat Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan nama “Al-Ikhtibarat Al-Arabiyyah li Ad-Dirasat Al-Islamiyyah li Al-Ajnabiy” atau “Al-Ikhtibarat fi Al-Lughah Al-Arabiyyah li Al-Nathiqina bi Ghairiha”. Hanya saja, nama TOAFL lebih mudah diucapkan dan terlanjur popular, sehingga nama Arabnya tidak digunakan.

Sama halnya seperti TOEFL (Test of English Foreign Language) yang dilakukan untuk memenuhi persyaratan masuk ke perguruan tinggi dalam negeri atau luar negeri, diadakannya TOAFL juga untuk memenuhi standarisasi beberapa Lembaga Pendidikan Tinggi Islam dalam bidang bahasa Arab. Bermula pada 1999/2000, TOAFL mulai digunakan sebagai salah satu materi tes ujian masuk Program S2 dan S3 UIN Jakarta. Dan menjadi tren gaya Bahasa Arab terbaru yang digunakan sebagai materi tes masuk di beberapa Program Pascasarjana di luar UIN Jakarta, bahkan Diklat Diknas dan Deplu juga memakai TOAFL. Puncaknya, pada 2005, Program S1 diwajibkan mengikuti TOAFL dan menjadi prasyarat siding skripsi di beberapa perguruan tinggi. Selain itu, TOAFL juga bisa digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:

1. Sebagai paduan keterampilan berbahasa Arab yang bisa dijadikan sebagai pedoman standarisasi kelulusan Bahasa Arab.
2. Sebagai sarana meningkatkan kualitas kemampuan dan penguasaan Bahasa Arab bagi lulusan program sarjana, magister hingga doktor di seluruh Lembaga Pendidikan Islam.
3. Sebagai penetapan norma-norma kemampuan berbahasa Arab bagi orang-orang yang ingin melanjutkan studi keislaman di Timur Tengah.

Visi, Misi dan Tujuan Tes TOAFL

Visinya adalah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa studi Islam dan ilmu pengetahuan.

Misinya adalah:
1. Standarisasi dan sertifikasi tingkat kemampuan bahasa Arab peserta studi Islam dan ilmu pengetahuan di Indonesia.
2. Mensosialisasikan model evaluasi kemampuan bahasa Arab yang memungkinkan pengetahuan Islam dan ilmu pengetahuan mengembangkan kemahirannya dalam bahasa Arab, terutama kemampuan memahami teks Arab.

Tujuannya adalah:
1. Menumbuhkan kesadaran peserta studi Islam dan ilmu pengetahuan akan signifikasi bahasa Arab sebagai media utama studi Islam dan sains.
2. Memberdayakan kemampuan memahami bahasa Arab bagi para peserta studi Islam dan sains.
3. Meningkatkan penguasaan kebahasaaraban berwacana studi Islam (klasik maupun kontemporer) dan sains modern para peserta.

Aspek-aspek Tes

Materi yang diujikan dalam TOAFL lebih menitikberatkan pada pemahaman materi kebahasaan dan keislaman dalam bentuk teks. Adapun materi yang diujikan dalam TOAFL meliputi:

1. Kemampuan mendengar/Maharatu Al-Istima’/Fahmu Al-Masmu’. Kemampuan ini langsung dengan native speaker orang Arab asli.
2. Kemampuan membaca dan kosakata/Maharatu Al-Qira’ah wa Al-Mufradat/Fahmu Al-Mufradat wa An-Nash Al-Maktub wa Al-Qawaid.
3. Kemampuan menyusun kata sesuai kaidah berbahasa Arab/Maharatu At-Tarakib wa Al-‘Ibarat.
4. Kemampuan menulis/Maharatu Al-Kitabah.
5. Substansi Materi: Ilmu-ilmu keislaman yang mencakup Alquran, Ilmu Qur’an, Tafsir, Hadis, Ilmu Hadis, Fikih, Ushul Fikih, Sejarah, Pemikiran Islam (Ilmu Kalam/Teologi, Filsafat Islam, Tasawuf), Pemikiran Politik Islam, Pendidikan Islam, Dakwah Islam, Bahasa dan Sastra Arab, Ekonomi Islam, Komunikasi, Sosiologi dan Perabadan Islam. Materi keislaman ini diambil dari berbagai literatur klasik, abad pertengahan dan kontemporer.
6. Pengetahuan umum yang mencakup materi Iptek dan isu-isu kontemporer. Materinya lebih ditekankan pada bahan bacaan dan informasi aktual.

Bentuk soal dalam tes TOAFL adalah pilihan ganda (multiple choice), kecuali bagian kemampuan menulis atau Maharatu Al-Kitabah yang berupa soal esai.

Tip umum seputar persiapan dalam menghadapi tes TOAFL antara lain:

1. Menggunakan bahasa Arab fushah dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sering menggunakan bahasa Arab informal atau bahasa Arab Amiyah atau kata-kata Arab slang.
2. Sering membuka kamus. Kamus merupakan buku induk yang harus dipelajari setiap waktu, baik untuk memperkaya perbendaharaan kata atau mengoreksi susunan kalimat. Menghafal berbagai mufradat dari kamus kemudian mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari adalah kebiasaan terbaik yang harus diagendakan.
3. Mengerjakan berbagai soal-soal bahasa Arab yang berhubungan dengan TOAFL, baik yang tersedia di buku-buku maupun dari sumber lainnya. Praktikkan apa yang sudah dipelajari dan ukurlah seberapa jauh kamu memahami teori.
4. Tidak serta merta mengandalkan trik dan tip dalam menjawab soal-soal dalam ujian TOAFL. Tidak semua soal dapat dijawab melalui trik dan tip, karena terkadang ada soal yang baru sehingga tidak cocok dengan trik dan tip tersebut. Yang terpenting adalah penguasaan teori dan wawasan mufradat lalu praktik mengerjakan latihan secara maksimal. 
5. Harus percaya diri dan tidak grogi dalam menghadapi tes. Terkadang penyebab peserta tes TOAFL gagal meraih hasil maksimal disebabkan kegugupan membaca teks dan soal berbahasa Arab gundul (tanpa harakat). Dengan usaha yang maksimal dan kesungguhan pasti dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan umum yang terjadi ketika menghadapi tes TOAFL.


BAGIAN PERTAMA ===> klik disini
BAGIAN KEDUA ===> klik disini
BAGIAN KETIGA ===> klik disini
BAGIAN KEEMPAT ===> klik disini
BAGIAN KELIMA ===> klik disini