BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto

أَفَغَيۡرَ دِينِ ٱللَّهِ يَبۡغُونَ وَلَهُۥٓ أَسۡلَمَ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ طَوۡعٗا وَكَرۡهٗا وَإِلَيۡهِ يُرۡجَعُونَ ٨٣ قُلۡ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَمَآ أُنزِلَ عَلَيۡنَا وَمَآ أُنزِلَ عَلَىٰٓ إِبۡرَٰهِيمَ وَإِسۡمَٰعِيلَ وَإِسۡحَٰقَ وَيَعۡقُوبَ وَٱلۡأَسۡبَاطِ وَمَآ أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَٱلنَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمۡ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ أَحَدٖ مِّنۡهُمۡ وَنَحۡنُ لَهُۥ مُسۡلِمُونَ ٨٤ وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٨٥
Artinya: “Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan. (QS. 3:83) Katakanlah: ‘Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para Nabi dari Rabb mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri.’ (QS. 3:84) Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. 3:85)

Allah Ta’ala mengingkari orang yang menghendaki agama selain agama-Nya yang dengannya diturunkan kitab-kitab-Nya serta diutus para Rasul-Nya. Yaitu peribadatan (penghambaan diri) hanya kepada Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, yang kepada-Nya semua yang ada di langit dan bumi menyerahkan diri, baik suka rela maupun terpaksa. Sebagaimana yang difirmankan-Nya dalam Surah Ar-Ra’d ayat 15 yang artinya: “Hanya kepada Allah segala apa yang ada di langit dan bumi ini bersujud,baik secara suka rela maupun terpaksa.”

Maka seorang mukmin itu berserah diri dengan hati dan seluruh raganya kepada Allah Ta’ala, sedangkan seorang kafir berserah diri kepada-Nya dengan terpaksa sebab berserah dirinya, karena ia berada di bawah penundukan, penaklukan, dan kekuasaan yang sangat besar yang ia tidak dapat mengelak dan menolak. Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan:

"عَجِبَ رَبُّكَ مِنْ قَوْمٍ يُقَادُونَ إلَى الْجَنَّةِ فِي السَّلاسِل"
Artinya: “Rabb-mu heran terhadap sebagian kaum yang digiring ke Surga dalam adaan terbelenggu rantai.” (HR. Al-Bukhari 3010)

Akan dikemukakan bukti penguat hadis ini dari sisi yang lain, tetapi makna pertama bagi ayat di atas adalah lebih kuat.

Firman Nya (وإليه ترجعون) (“Dan hanya kepada Allah mereka dikembalikan.”) Yaitu pada hari Kiamat dan masing-masing akan diberikan balasan sesuai dengan amalnya.

Firman-nya (قل آمنا بالله وما أنزل علينا) (“Katakanlah: ‘Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami.’”) Yakni al-Qur’an.

Firman-Nya (وما أنزل على إبراهيم وإسماعيل وإسحاق ويعقوب) (“Dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, dan Ya’qub.”) Yaitu yang berupa shuhuf dan wahyu.

Firman-Nya (والأسباط) (“Dan anak-anaknya.”) Mereka itu adalah keturunan Bani Israil yang bercabang dari anak-anak Israil, yakni anak-anak Ya’qub, yang jumlahnya ada dua belas orang.

Firman-Nya (وما أوتي موسى وعيسى) (“Serta apa yang diberikan kepada Musa dan `Isa.”) Yaitu Taurat dan Injil.

Firman-Nya (والنبيين من ربهم) (“Dan para Nabi dari Rabb mereka.”) Ini mencakup seluruh Nabi.

Firman-Nya (لا نفرق بين أحد منهم) (“Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka.”) bahkan kami beriman kepada mereka semua.

Firman-Nya (ونحن له مسلمون) (“Dan hanya kepada-Nya kami menyerahkan diri.”) Artinya orang-orang yang beriman dari umat ini (umat Muhammad) beriman kepada seluruh Nabi yang diutus dan semua Kitab yang diturunkan, tidak sedikit pun mengingkarinya, bahkan mereka membenarkan apa yang diturunkan dari sisi Allah Ta’ala, dan membenarkan semua Nabi yang diutus oleh-Nya.

Firman-Nya (ومن يبتغ غير الإسلام دينا فلن يقبل منه) (“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima [agama itu] darinya.”) Maksudnya, barangsiapa menempuh jalan selain yang telah disyari’atkan Allah, maka Dia tidak akan menerimanya.

Firman-Nya (وهو في الآخرة من الخاسرين) (“Dan di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi.”) Sebagaimana yang diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadis sahih:

"مَنْ عَمِلَ عَمَلا لَيْسَ عَلَيْهِ أمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ"
Artinya: “Barangsiapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada dasar perintahnya dari kami, maka amalannya itu ditolak.”


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)