BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto


وَإِذۡ قَالَتِ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ يَٰمَرۡيَمُ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰكِ وَطَهَّرَكِ وَٱصۡطَفَىٰكِ عَلَىٰ نِسَآءِ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٤٢ يَٰمَرۡيَمُ ٱقۡنُتِي لِرَبِّكِ وَٱسۡجُدِي وَٱرۡكَعِي مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ ٤٣ ذَٰلِكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ ٱلۡغَيۡبِ نُوحِيهِ إِلَيۡكَۚ وَمَا كُنتَ لَدَيۡهِمۡ إِذۡ يُلۡقُونَ أَقۡلَٰمَهُمۡ أَيُّهُمۡ يَكۡفُلُ مَرۡيَمَ وَمَا كُنتَ لَدَيۡهِمۡ إِذۡ يَخۡتَصِمُونَ ٤٤
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah Ta’ala telah memilihmu, menyucikanmu dan melebihkanmu atas segala wanita di dunia (yang semasa denganmu).” (QS. 3:42) “Hai Maryam, taatlah kepada Rabb-mu, sujud dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (QS. 3:43) Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa.” (QS. 3:44)

TAFSIR AYAT 42

Ini merupakan pemberitaan dari Allah Ta’ala mengenai apa yang disampaikan Malaikat kepada Maryam, tentang perintah Allah Ta’ala kepada para Malaikat untuk menyampaikan hal tersebut, yaitu bahwa Allah Ta’ala telah memilih Maryam karena ibadahnya yang banyak, kezuhudan, kemuliaan dan kesuciannya dari kotoran dan bisikan setan. Kemudian Dia memilihnya untuk kedua kalinya, karena kemuliaannya atas semua wanita di muka bumi ini.

Firman-Nya (إن الله اصطفاك وطهرك واصطفاك على نساء العالمين) (“Sesungguhnya Allah Ta’ala telah memilihmu, mensucikanmu, dan melebihkanmu atas semua wanita di dunia [yang semasa denganmu.”) Abdurrazzaq mengatakan dari Sa’id bin Al-Musayyab, ia berkata, Abu Hurairah pernah menyampaikan hadis dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

"خَيْرُ نِسَاءٍ رَكبْن الإبلَ نِسَاءُ قُرَيْشٍ، أحْناهُ عَلَى وَلَدٍ فِي صِغَرِهِ، وأرْعَاهُ عَلَى زَوْجٍ فِي ذَاتِ يَدِهِ، ولمَ تَرْكَبْ مَرْيَمُ بنْتُ عِمْرَانَ بَعِيرًا قَطُّ"
Artinya: “Sebaik-baik wanita yang mengendarai unta adalah wanita Quraisy, paling penyayang kepada anaknya pada masa kecil, dan paling memelihara hak suaminya. Sedangkan Maryam binti `Imran tidak pernah sama sekali menaiki unta.” (HR. Al-Bukhari 5082 dan Muslim 200. Tidak ada yang meriwayatkan hadis ini dari jalur ini kecuali Imam Muslim saja)

Hisyam bin `Urwah mengatakan dari `Ali bin Abi Thalib kata, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

"خَيْرُ نِسَائِهَا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وخَيْرُ نِسَائِهَا خَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ
Artinya: “Maryam binti `Imran adalah sebaik-baik wanita pada zamannya, dan Khadijah binti Khuwailid adalah sebaik-baik wanita pada zamannya.” (HR. Al-Bukhari 3432/3815 dan Muslim 2430 dalam kitab sahihnya masing-masing)

Imam At-Tirmidzi meriwayatkan dari Anas bin Malik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

"قَالَ حَسْبُكَ مِنْ نِسَاءِ الْعَالَمِينَ مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ."
Artinya: “Cukuplah bagimu dari wanita di dunia; Maryam binti `Imran, Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, dan Asiah istri Fir’aun.” (HR. At-Tirmidzi 3878. Hadis di atas diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi sendiri. Dan ia mensahihkannya)

Abdullah bin Abi Ja’far Ar-Razi mengatakan dari ayahnya, ia berkata, Tsabit Al-Banani pernah menyampaikan hadis dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

"خَيْرُ نِسَاءِ الْعَالَمِينَ أرْبَع، مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وآسِيَةُ امْرَأةُ فِرْعَوْنَ، وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ، وَفَاطِمَةُ بَنْتُ رَسُولِ اللهِ [صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ]
Artinya: “Wanita terbaik di dunia ini ada empat, yaitu Maryam binti `Imran, Asiah istri Fir’aun, Khadijah binti Khuwailid, dan Fathimah binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” (Hadis di atas juga diriwayatkan oleh Ibnu Mardawaih)

Dan melalui jalan Syu’bah, dari Mu’awiyah bin Qurrah, dari ayahnya, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

"كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلا ثَلاث: مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ، وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ، وَفَضْلُ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ "
Artinya: “Laki-laki yang sempurna itu banyak, tetapi tidak ada wanita yang sempurna kecuali tiga orang, yaitu Maryam binti `Imran, Asiah isteri Fir’aun, Khadijah binti Khuwailid. Dan keutamaan ‘Aisyah atas wanita lainnya adalah seperti keutamaan bubur daging atas makanan lainnya.”

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ary bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

"كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلا مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ
Artinya: “Laki-laki yang sempurna itu banyak, dan tidak ada wanita yang sempurna kecuali Maryam binti `Imran dan Asiah istri Firaun.” (HR. Al-Bukhari 3411/3433, Muslim 2431, At-Tirmidzi 1834, An-Nasai 8356, Ibnu Majah 3280, kecuali Abu Dawud)

Sedang menurut lafaz dari Al-Bukhari adalah sebagai berikut:

"كَمُلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ إِلا آسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ، وَمَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وَإنَّ فَضْلَ عَائِشَةَ عَلَى النِّسَاءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ عَلَى سَائِرِ الطَّعَامِ "
Artinya: “Laki-laki yang mencapai kesempurnaan itu banyak. Dan tidak ada wanita yang mencapai kesempurnaan kecuali Asiah istri Fir’aun dan Maryam binti `Imran. Sesungguhnya keutamaan ‘Aisyah atas wanita lainnya adalah seperti keutamaan bubur daging atas makanan lainnya.”

Aku telah menyelidiki thuruq (jalan-jalan) hadis ini dan lafaz-lafaznya tentang kisah `Isa bin Maryam dalam buku kami yang berjudul Al-Bidaayah wan Nihaayah. Dan hanya milik Allah Ta’ala-lah segala puja dan puji.

Setelah itu Allah Ta’ala memberitahukan bahwa para Malaikat itu memerintahkan kepada Maryam agar memperbanyak ibadah, khusyuk, rukuk, sujud, dan tekun dalam beramal, untuk menghadapi apa yang dikehendaki Allah Ta’ala terhadap dirinya, yaitu ketentuan dan ketetapan-Nya, yang di dalamnya terkandung ujian baginya dan derajat yang tinggi di dunia maupun di akhirat, di mana dari diri Maryam, Allah Ta’ala memperlihatkan kekuasaan-Nya yang Mahaagung yang Dia menciptakan anak darinya tanpa seorang ayah.

TAFSIR AYAT 43

Firman-Nya ayat 43 terdapat lafaz qunut. Qunut yaitu ketaatan dengan penuh kekhusyukan. Sebagaimana firman-Nya dalam Surah Ar-Ruum ayat 26 yang artinya: “Dan kepunyaan-Nya siapa saja yang ada di langit dan di bumi, semuanya hanya tunduk kepada-Nya.”

Mujahid berkata: “Maryam pernah berdiri mengerjakan salat hingga kedua kakinya bengkak.” Dan qunut yaitu memanjangkan rukuk dalam salat, sebagai pelaksanaan perintah Allah Ta’ala dalam ayat ini. Al-Hasan berkata: “Maksudnya adalah beribadahlah kepada Rabb-mu.”

Firman-Nya (واسجدي واركعي مع الراكعين) (“Sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.”) Artinya, jadilah kamu (Maryam) termasuk dari mereka.

TAFSIR AYAT 44

Firman-Nya (ذلك من أنباء الغيب نوحيه إليك) kemudian Allah Ta’ala berfirman kepada Rasul-Nya, setelah memberitahukan kepadanya akan jelasnya perkara tersebut sebagaimana ayat yang Kami ceritakan kepadamu.

Firman-Nya (وما كنت لديهم) (“Padahal kamu tidak hadir bersama mereka.”) Maksudnya, kamu tidak berada bersama mereka, hai Muhammad, lalu kamu dapat memberitahukan secara gamblang peristiwa yang terjadi. Bahkan Allah Ta’ala telah memperlihatkan kepadamu (Muhammad), seolah-olah engkau hadir dan menyaksikan persoalan yang terjadi pada mereka ketika mereka mengundi masalah Maryam, siapakah di antara mereka yang akan memeliharanya. Hal itu disebabkan karena keinginan mereka untuk memperoleh pahala. ‘Ikrimah, As-Suddi, Qatadah, Ar-Rabi’ bin Anas, dan yang lainnya menyebutkan hadis tentang kisah sebagian mereka masuk kepada sebagian yang lain, “Bahwa mereka pergi ke sungai Yordania, di sana mereka mengadakan undian, dengan ketentuan bahwa mereka harus melemparkan anak-anak panah mereka masing-masing ke sungai, maka anak panah siapa yang tetap dan tidak terbawa arus air, dialah yang memeliharanya. Mereka pun melemparkan anak panah mereka, namun semuanya terbawa oleh arus kecuali anak panah Zakariya yang tetap. Dan dikatakan juga bahwa anak panah itu naik ke atas dan membelah (melawan) arus air. Di mana Zakariya adalah yang tertua; tokoh, ulama, imam, dan Nabi mereka. Semoga shalawat dan salam Allah Ta’ala kepada beliau dan Para Nabi lainnya.”


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)