BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto


Ù‚ُÙ„ِ ٱللَّÙ‡ُÙ…َّ Ù…َٰÙ„ِÙƒَ ٱلۡÙ…ُÙ„ۡÙƒِ تُؤۡتِÙŠ ٱلۡÙ…ُÙ„ۡÙƒَ Ù…َÙ† تَØ´َآØ¡ُ Ùˆَتَنزِعُ ٱلۡÙ…ُÙ„ۡÙƒَ Ù…ِÙ…َّÙ† تَØ´َآØ¡ُ Ùˆَتُعِزُّ Ù…َÙ† تَØ´َآØ¡ُ ÙˆَتُØ°ِÙ„ُّ Ù…َÙ† تَØ´َآØ¡ُۖ بِÙŠَدِÙƒَ ٱلۡØ®َÙŠۡرُۖ Ø¥ِÙ†َّÙƒَ عَÙ„َÙ‰ٰ ÙƒُÙ„ِّ Ø´َÙŠۡØ¡ٖ Ù‚َدِيرٞ ٢٦
Artinya: “Dan disempurnakan kepada tiap-tiap diri balasan apa yang diusahakannya sedang mereka tidak dizhalimi. Katakanlah: ‘Ya Allah, Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan prang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Asbabun Nuzul ayat ini adalah: “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memohon kepada Allah Ta’ala agar raja Romawi dan Persia menjadi umatnya. Maka turunlah ayat ini sebagai tuntunan dalam berdoa mengenai hal itu.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Qatadah)

Firman-Nya (قل اللهم مالك الملك) (“Ya Allah Yang mempunyai kerajaan.”) Allah Ta’ala berfirman: “Wahai Muhammad, katakanlah” dengan mengagungkan Allah Ta’ala, mensyukuri, berserah diri, dan bertawakkal kepada-Nya, Maksudnya, hanya milik-Mu seluruh kerajaan. Maksudnya juga, Engkaulah yang mengendalikan semua ciptaan-Mu dan yang berbuat apa saja yang Engkau inginkan.

Firman-Nya (تؤت الملك من تشاء وتعز من تشاء وتذل من تشاء) (“Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki.”) Maksudnya, Engkaulah Mahapemberi lagi Mahapenahan. Dan Engkaulah yang apa bila berkehendak pasti terjadi, dan apabila tidak berkehendak pasti tidak akan terjadi. Dalam ayat tersebut terkandung peringatan sekaligus bimbingan bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan umat ini untuk mensyukuri nikmat Allah Ta’ala, karena Dia telah mengalihkan kenabian dari Bani Israil kepada Nabi yang berkebangsaan Arab, bersuku Quraisy, yang ummi yang berasal dari Makkah, dan penutup bagi seluruh Rasul secara mutlak, serta Rasul Allah yang diutus kepada seluruh umat manusia dan jin. Allah telah mengumpulkan dalam dirinya berbagai kebaikan dari para Rasul sebelumnya serta memberikan keistimewaan yang tidak diberikan-Nya kepada seorang Nabi dan Rasul pun berupa pengetahuan mengenai Allah Ta’ala, syari’at, dan beberapa hal yang ghaib; baik yang telah terjadi maupun yang akan terjadi. Selain itu, Allah Ta’ala menyingkapkan kepada beliau hakikat alam akhirat, dan menyebarkan umatnya ke seluruh belahan bumi di timur dan barat. Juga memenangkan agama dan syari’atnya di atas semua agama dan ajaran-ajaran lainnya. Semoga shalawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepadanya sampai hari Kiamat kelak, selama malam dan siang masih tetap silih berganti.


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)