BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto


Ø´َÙ‡ِدَ ٱللَّÙ‡ُ Ø£َÙ†َّÙ‡ُÛ¥ Ù„َآ Ø¥ِÙ„َٰÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا Ù‡ُÙˆَ ÙˆَٱلۡÙ…َÙ„َٰٓئِÙƒَØ©ُ ÙˆَØ£ُÙˆْÙ„ُواْ ٱلۡعِÙ„ۡÙ…ِ Ù‚َآئِÙ…َۢا بِٱلۡÙ‚ِسۡØ·ِۚ Ù„َآ Ø¥ِÙ„َٰÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا Ù‡ُÙˆَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡØ­َÙƒِيمُ ١٨
Artinya: “Allah menyatakan bahwa tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) melainkan Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”

Firman-Nya (شهد الله أنه لا إله إلا هو) (“Bahwasanya tidak ada Ilah [yang berhak diibadahi] melainkan Dia”) Allah Ta’ala bersaksi, dan cukuplah Dia saja sebagai saksi, karena Dia yang paling jujur sebagai saksi dan paling adil, serta paling benar perkataannya. Hanya Dia saja yang berhak sebagai Ilah bagi seluruh makhluk. Dan bahwa semuanya selain Dia adalah hamba dan ciptaan-Nya, semuanya butuh kepada-Nya, sedang Dia tidak butuh sama sekali kepada selain-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam Surah An-Nisaa’ ayat 166 yang artinya: “Tetapi Allah memberikan kesaksian atas apa yang diturunkan kepadamu.”

Firman-Nya (والملائكة وأولوا العلم) (“Demikian juga para Malaikat dan orang-orang yang berilmu”) setelah itu Dia mempersandingkan kesaksian para Malaikat-Nya dan orang-orang yang berilmu dengan kesaksian-Nya dengan firman-Nya ini. Yang demikian itu merupakan keistimewaan yang besar bagi para ulama dalam kedudukan ini.

Firman-Nya (قائما بالقسط) (“Yang menegakkan keadilan”) yaitu dalam segala hal dan keadaan.

Firman-Nya (لا إله إلا هو) (“Tidak ada Ilah [yang haq] melainkan Dia”) hal ini dimaksudkan untuk memberikan penegasan bagi (kalimat) yang sebelumnya.

Firman-Nya (عزيز حكيم) (“Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana”) yaitu Mahaperkasa yang keagungan dan kebesaran-Nya tidak dapat dijangkau, dan yang Mahabijaksana dalam perkataan, perbuatan-perbuatan, syari’at dan ketetapan-Nya. Imam Ahmad pernah meriwayatkan dari Az-Zubair bin Al-‘Awwam, dia berkata, aku pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada waktu berada di ‘Arafah membaca ayat ini. Lalu beliau bersabda:

"وأَÙ†َا عَÙ„َÙ‰ ذلِÙƒَ Ù…ِÙ†َ الشَّاهِدِينَ ÙŠَا رَبِّ"
Artinya: “Dan terhadap hal itu aku termasuk orang-orang yang memberi kesaksian, ya Rabbku.” (HR. Ahmad 1/166 dan Al-Haitsami 6/325. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim melalui jalan lain)


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)