BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto


كَدَأۡبِ ءَالِ فِرۡعَوۡنَ وَٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۚ كَذَّبُواْ بِ‍َٔايَٰتِنَا فَأَخَذَهُمُ ٱللَّهُ بِذُنُوبِهِمۡۗ وَٱللَّهُ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ ١١
Artinya: “(Keadaan mereka) adalah sebagai Keadaan kaum Fir’aun dan orang-orang yang sebelumnya; mereka mendustakan ayat-ayat kami; karena itu Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka. dan Allah sangat keras siksa-Nya.”

Firman-Nya (كدأب آل فرعون) (“[Keadaan mereka] seperti keadaan kaum Fir’aun”) Adh-Dhahhak mengatakan dari Ibnu ‘Abbas: “Seperti apa yang dikerjakan oleh pengikut Fir’aun” demikian juga yang diriwayatkan dari ‘Ikrimah, Mujahid, Abu Malik, Adh-Dhahhak dan lain-lain. Di antara mereka ada yang mengatakan, “Seperti yang diperbuat oleh pengikut Fir’aun.” Dan ungkapan-ungkapan lainnya yang maknanya tidak jauh berbeda. (الدأب) sama (wazannya) dengan kata: (نهر) (sungai) dan kata (نهر) yang berarti perbuatan, keadaan, perihal, urusan, dan kebiasaan. Atau kata Umru-ul Qais pernah bersya’ir:

وُقُوفًا بِهَا صَحْبِي عَلَيَّ مَطِيَّهُمْ ... يَقُولُونَ: لَا تَهْلِكْ أَسًى وَتَجَمَّلِ
كَدَأْبِكَ مِنْ أُمِّ الْحُوَيْرِثِ قَبْلَهَا ... وَجَارَتِهَا أَمِّ الرَّبَابِ بِمَأْسَلِ
Artinya: “Yang membuat temanku berhenti di atas kendaraannya karena dia. Mereka berkata: “Janganlah kau hancurkan dirimu karena putus asa, tapi kuatkanlah hatimu. Seperti kebiasaanmu terhadap Ummul Huwairits sebelumnya. Dan budaknya, Ummur Rabab di Ma’sal.”

Maknanya (da-bika, dalam sya’ir di atas) adalah, seperti kebiasaanmu terhadap Ummul Huwairits, yaitu ketika engkau menghancurkan dirimu dengan cinta yang kau berikan kepadanya, lalu kamu menangisi rumah dan bekas-bekas yang ditinggalkannya.

Sedangkan makna ayat di atas adalah bahwa harta kekayaan dan anak-anak orang-orang kafir itu tidak lagi bermanfaat bagi mereka, bahkan sebaliknya akan menghancurkan dan menyiksa mereka, sebagaimana yang dialami oleh para pengikut Fir’aun dan orang-orang sebelum mereka, yaitu yang mendustakan para Rasul dan apa yang dibawa oleh mereka dari ayat-ayat Allah Ta’ala dan hujjah-hujjah-Nya. Firman-Nya (والله شديد العقاب) maksudnya, hukuman-Nya sangat berat dan siksa-Nya pun sangat pedih, yang tidak ada seorang pun yang dapat menolaknya dan tidak ada sesuatu pun yang luput dari-Nya, bahkan Dia berbuat apa raja yang dikehendaki-Nya, Dia telah menundukkan segala sesuatu, tiada Ilah (yang haq) dan tiada Rabb melainkan Dia.


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)