BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto

وَإِذۡ أَخَذۡنَا مِيثَٰقَكُمۡ وَرَفَعۡنَا فَوۡقَكُمُ ٱلطُّورَ خُذُواْ مَآ ءَاتَيۡنَٰكُم بِقُوَّةٖ وَٱسۡمَعُواْۖ قَالُواْ سَمِعۡنَا وَعَصَيۡنَا وَأُشۡرِبُواْ فِي قُلُوبِهِمُ ٱلۡعِجۡلَ بِكُفۡرِهِمۡۚ قُلۡ بِئۡسَمَا يَأۡمُرُكُم بِهِۦٓ إِيمَٰنُكُمۡ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ ٩٣

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari kalian dan Ka­mi angkat Bukit (Tursina) di alas kalian (seraya Kami berfir­man), "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepada kalian dan dengarkanlah!" Mereka menjawab, "Kami mende­ngar, tetapi tidak menaati." Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafiran­nya. Katakanlah, "Amat jahat perbuatan yang diperintahkan iman kalian kepada diri kalian jika betul kalian beriman (kepada Taurat)."

Allah Ta’ala merinci kesalahan, pelanggaran janji, kesombongan dan berpalingnya orang-orang Yahudi dari-Nya sehingga Dia mengangkat gunung Thursina untuk ditimpakan kepada mereka sampai mereka mau menerima perjanjian itu. Lalu mereka melanggar perjanjian tersebut.

Firman-Nya (وأشربوا في قلوبهم العجل بكفرهم) menurut Abd Ar-Razaq, dari Qatadah, ia mengatakan: “Kecintaan mereka kepada anak sapi telah meresap hingga merasuk ke dalam hati mereka.” Hal ini juga dikatakan oleh Abu Al-‘Aliyah dan Rabi’ bin Anas. Imam Ahmad pernah meriwayatkan, dari Abu Darda’, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

"حُبُّك الشَّيْءَ يُعْمِي ويُصم"

Artinya: “Kecintaanmu kepada sesuatu membuatmu buta dan tuli.” (HR. Abu Dawud)

Firman-Nya (قل بئسما يأمركم به إيمانكم أن كنتم مؤمنين) artinya, betapa buruknya kekufuran kalian kepada ayat-ayat Allah Ta’ala dan pengingkaran kalian terhadap para nabi, serta kekafiran kalian kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang telah kalian jadikan pegangan sejak dahulu hingga sekarang. Itu merupakan dosa kalian yang paling besar dan perkara paling besar yang kalian lakukan karena kekufuran kalian terhadap Nabi dan Rasul penutup, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang diutus kepada seluruh umat manusia. Lalu bagaimana kalian mengaku beriman, padahal kalian telah melakukan berbagai perbuatan buruk seperti itu, baik berupa pengingkaran janji, kafir kepada ayat-ayat Allah Ta’ala maupun penyembahan terhadap anak sapi selain Allah? 


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)