BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto
 

بِئۡسَمَا ٱشۡتَرَوۡاْ بِهِۦٓ أَنفُسَهُمۡ أَن يَكۡفُرُواْ بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ بَغۡيًا أَن يُنَزِّلَ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦۖ فَبَآءُو بِغَضَبٍ عَلَىٰ غَضَبٖۚ وَلِلۡكَٰفِرِينَ عَذَابٞ مُّهِينٞ ٩٠

Artinya: “Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual diri­nya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya ke­pada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hambah-hamba-Nya. Karena itu, mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemur­kaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.”

Firman-Nya (بئسما اشتروا به أنفسهم) menurut Mujahid, “Orang-orang Yahudi menjual kebenaran dengan kebatilan serta menyembunyikan apa yang dibawa Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan enggan untuk menjelaskannya.” As-Suddi mengatakan, “Mereka menjual diri mereka dengannya. Alangkah buruknya apa yang mereka pertukaran untuk diri mereka sendiri dan mereka ridha dengan pertukaran itu dan mereka lebih condong untuk mengingkari apa yang diturunkan Allah Ta’ala kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, daripara membenarkan, mendukung dan membantunya. Yang menjadikan mereka berbuat demikian itu adalah kedurhakaan, kedengkian, kebencian karena Allah Ta’ala menurunkan karunia-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak ada kedengkian yang lebih parah daripada kedengkian mereka ini.”

Firman-Nya (وباءو بغضب على غضب) menurut Ibnu Abbas, mengenai kemurkaan ini, Allah Ta’ala murka kepada mereka lantaran mereka telah menyia-nyiakan Taurat yang ada di tangan mereka. Dan juga murka karena kekufuran mereka kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang diutus kepada mereka. Menurut Ibnu Katsir kata (باءو) berarti mereka harus, berhak dan mesti mendapat kemurkaan di atas kemurkaan. Abu Al-‘Aliyah mengatakan: “Allah Ta’ala murka kepada mereka disebabkan karena kekufuran mereka terhadap Injil dan Isa ‘alaihi as-salam, kemudian Dia murka karena kekufuran mereka terhadap Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan Alquran.” As-Suddi mengatakan, “Kemurkaan pertama adalah kemurkaan Allah Ta’ala karena tindakan mereka menyembah anak lembu. Sedangkan kemurkaan kedua adalah karena mereka kufur kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.”

Firman-Nya (وللكافرين عذاب مهين) artinya, karena kekufuran mereka itu disebabkan oleh kedurhakaan dan kedengkain, yang timbul akibat sikap sombong, maka mereka pun dibalas dengan kehinaan dan kekerdilan di dunia dan akhirat sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Mukmin ayat 60 yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari me­nyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” Maksudnya, mereka akan masuk neraka dalam keadaan terhina, tercela dan tidak terhormat sama sekali. Hadis diriwayatkan dari Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

"يُحْشَرُ الْمُتَكَبِّرُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْثَالَ الذَّرِّ فِي صُوَرِ النَّاسِ، يَعْلُوهُمْ كُلُّ شَيْءٍ مِنَ الصَّغَارِ حَتَّى يَدْخُلُوا سِجْنًا فِي جَهَنَّمَ، يُقَالُ لَهُ: بُولَس فَيَعْلُوهُمْ نَارُ الْأَنْيَارِ يُسْقَوْنَ (3) مِنْ طِينَةِ الْخَبَالِ: عُصَارَةِ أَهْلِ النَّارِ"

Artinya: “Orang-orang yang sombong digiring pada hari kiamat nanti da­lam keadaan seperti semut paling kecil berupa manusia, segala sesuatu berada di alas mereka karena kecilnya, hingga dimasuk­kan di dalam sebuah penjara di neraka Jahannam. Penjara ter­sebut dikenal dengan nama bulis yang dipenuhi oleh inti api ne­raka; mereka diberi minum dari tinatul khabal, yaitu perasan da­ri tubuh penduduk neraka.” 


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)