BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto

بَلَىٰۚ مَن كَسَبَ سَيِّئَةٗ وَأَحَٰطَتۡ بِهِۦ خَطِيٓ‍َٔتُهُۥ فَأُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ ٨١

Artinya: “(Bukan demikian), yang benar, barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

Allah Ta’ala mengatakan: “Masalahnya tidak seperti yang kalian angan-angankan dan harapkan. Tetapi barangsiapa mengerjakan kejahatan dan dosanya itu telah meliputi dirinya sampai hari kiamat, sedang ia tidak mempunyai kebaikan sedikitpun, dan semua amalannya berupa kejahatan, maka ialah salah satu penghuni neraka.”

Firman-Nya (بلى من كسب سيئة) menurut Muhammad bin Ishak, dari Ibnu Abbas, ia mengatakan: “Yaitu suatu perbuatan seperti perbuatan kalian (orang-orang Yahudi), kekufuran seperti kekufuran kalian kepada-Nya sehingga kekufurannya itu meliputi dirinya, sedang ia sama sekali tidak mempunyai kebaikan.” Dalam suatu riwayat dari Ibnu Abbas juga, ia mengatakan: “Yaitu perbuatan syirik.” Al-Hasan Al-Bashri dan juga As-Suddi mengatakan: “Dosa yang dimaksud, yaitu salah satu perbuatan yang termasuk dosa besar.”

Firman-Nya (وأحاطت به خطيئاته) menurut Ibnu Juraij, dari Mujahid, ia mengatakan: “Yaitu yang meliputi hatinya.” Dari Abu Razin, dari Rabi’ bin Khaitsam, Al-A’masy mengatakan: “Yaitu orang yang mati dalam keadaan masih berlumuran dosa yang dia lakukan dan belum bertaubat.” Semua pendapat di atas saling berdekatan maknanya.

Terdapat hadis yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

"إيَّاكم وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ، فَإِنَّهُنَّ يَجْتَمِعْنَ عَلَى الرَّجُلِ حَتَّى يُهْلِكْنَهُ"

Artinya: “Waspadalah kalian terhadap dosa-dosa kecil, karena dosa-dosa kecil itu akan menumpuk pada diri seseorang sehingga membinasakannya.” (HR. Imam Ahmad) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan perumpamaan bagi mereka ini seperti kaum yang singgah di suatu tanah tandus, lalu satu persatu mereka pergi dan kembali dengan membawa sepotong kayu hingga akhirnya mereka berhasil mengumpulkan setumpuk kayu, lalu membakar apa yang mereka campakkan ke dalamnya hingga matang.


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)