BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto

قَالُواْ ٱدۡعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا هِيَۚ قَالَ إِنَّهُۥ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٞ لَّا فَارِضٞ وَلَا بِكۡرٌ عَوَانُۢ بَيۡنَ ذَٰلِكَۖ فَٱفۡعَلُواْ مَا تُؤۡمَرُونَ ٦٨

Artinya: “Mereka menjawab, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami sapi betina apakah itu." Musa menjawab, "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi be­tina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda, perte­ngahan di antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada mereka.”

Allah Ta’ala memberitahukan tentang sikap keras kepala Bani Israil dan banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan kepada rasul mereka. Oleh karena itu, ketika mereka mempersulit diri sendiri, maka Allah Ta’ala pun mempersulit mereka. Seandainya mereka menyembelih sapi bagaimanapun wujudnya, maka sudah cukup baginya, sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abbas, Ubaidah dan ulama lainnya. Namun mereka mempersulit diri sendiri sehingga Allah Ta’ala pun mempersulit mereka, di mana mereka berkata (ادع لنا ربك يبين لنا ما هي) artinya, sapi yang bagaimana kriterianya. Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas, seandainya mereka menyembelih sapi yang paling buruk sekalipun, maka cukuplah bagi mereka, tetapi ternyata mereka mempersulit diri, sehingga Allah Ta’ala pun mempersulit mereka. Riwayat ini bersanad sahih. Juga diriwayatkan oleh perawi lainnya dari Ibnu Abbas. Hal ini juga diriwayatkan oleh Ubaidah, As-Suddi, Mujahid, Ikrimah, Abu Al-‘Aliyah dan ulama lainnya.

Firman-Nya (إِنَّهُۥ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٞ لَّا فَارِضٞ وَلَا بِكۡرٌ) artinya, sapi itu tidak tua dan tidak juga muda yang belum dikawini oleh sapi jantan, sebagaimana dikatakan oleh Abu ‘Aliyah, As-Suddi dan Ibnu Abbas. Firman-Nya (عَوَانُۢ بَيۡنَ ذَٰلِكَ) menurut Adh- Dhahhak, dari Ibnu Abbas, mengatakan, yaitu pertengahan antara tua dan muda. Dan itulah hewan dan sapi yang paling kuat dan paling bagus. Sedangkan As-Suddi mengatakan (العوان) berarti (النصف) setengah, yaitu antara sapi yang sudah melahirkan dan cucu yang dilahirkan anaknya. Mujahid dan Wahab bin Munabbih mengatakan, sapi tersebut berwarna kuning. Oleh karena itu Musa ‘alaihi as-salam mempertegas warna kuning sapi itu dengan menyebutkan warna kuning tua. Mengenai firman-Nya tersebut, Sa’id bin Jubair mengatakan, warnanya benar-benar murni lagi jernah. Hal itu juga diriwayatkan dari Abu Al-‘Aliyah, Rabi’ bin Anas, As-Suddi, Al-Hasan Al-Bashri dan Qatadah. 


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)