BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto
Firman-Nya (ويكلف الله نفسا إلا وسعها) maksudnya, Allah Ta’ala tidak akan membebani seseorang di luar kemampuannya. Ini merupakan kelembutan, kasih sayang, dan kebaikan-Nya terhadap makhluk-Nya. Dan ayat inilah yang menasakh apa yang dirasakan berat oleh para sahabat Nabi, yaitu ayat yang artinya: “Dan jika kamu menampakkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan denganmu tentang perbuatanmu itu.” Maksudnya, meskipun Dia menghisab dan meminta pertanggung-jawaban, namun Dia (Allah) tidak mengadzab melainkan disebabkan dosa yang seseorang memiliki kemampuan untuk menolaknya. Adapun sesuatu yang seseorang tidak memiliki kemampuan untuk menolaknya seperti godaan dan bisikan jiwa (hati), maka hal itu tidak dibebankan kepada manusia. Dan kebencian terhadap godaan bisikan yang jelek/jahat merupakan bagian dari iman.
Firman-Nya (لها ما كسبت) yaitu berupa kebaikan yang ia lakukan.
Firman-Nya (وعليها مااكتسببت) yaitu berupa keburukan yang ia perbuat. Hal itu menyangkut amal perbuatan yang termasuk dalam taklif (yang harus dilakukan).
Firman-Nya (ربنا لا يؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا) kemudian Allah Ta’ala berfirman, memberikan bimbingan kepada hamba-hamba-Nya dalam memohon kepada-Nya. Dan Dia telah menjamin akan memenuhi permohonan tersebut. Sebagaimana Dia telah membimbing dan mengajarkan kepada mereka untuk mengucapkan doa ini. Yaitu, jika kami meninggalkan suatu kewajiban atau mengerjakan perbuatan haram karena lupa, atau kami melakukan suatu kesalahan karena tidak mengetahui hal yang benar menurut syariat. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, dari Abu Hurairah, Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “[Lalu] Allah Ta’ala pun menjawabnya: ‘Ya.’” (Bahwa do’a tersebut langsung dijawab Allah dengan jawaban: “Ya.”)
Firman-Nya (ربنا ولا تحمل علينا إصرا كما حملته على الذين من قبلنا) maksudnya, janganlah Engkau membebani kami dengan amal-amal yang berat meskipun kami mampu menunaikannya, sebagaimana yang telah Engkau syariatkan kepada umat-umat yang terdahulu sebelum kami, berupa belenggu-belenggu dan beban-beban yang mengikat mereka. Engkau telah mengutus Nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagai Nabi pembawa rahmat, untuk menghapuskannya melalui syariat yang dibawanya, berupa agama yang lurus, yang mudah, lagi penuh kemurahan hati.
Firman-Nya (ربنا ولا تحملنا ما لا طاقة لنا به) yaitu, berupa kewajiban, berbagai macam musibah dan ujian. Janganlah Engkau menguji kami dengan apa yang kami tidak mampu menjalaninya.
Firman-Nya (واعف عنا) yaitu atas kekhilafan dan kesalahan yang Engkau ketahui yang pernah terjadi antara kami dengan-Mu.
Firman-Nya (واغفر لنا) maksudnya, kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi di antara kami dengan hamba-hamba-Mu. Maka janganlah Engkau memperlihatkan kepada mereka keburukan-keburukan kami dan perbuatan jelek kami.
Firman-Nya (وارحمنا) yaitu, pada segala hal yang akan datang. Maka janganlah Engkau menjatuhkan kami ke dalam dosa yang lain. Oleh karena itu para ulama berkata, “Sesungguhnya orang yang berbuat dosa memerlukan tiga hal: Ampunan dari Allah Ta’ala atas dosa-dosa yang pernah terjadi antara dirinya dengan-Nya, penutupan-Nya terhadap kesalahannya dari hamba-hamba-Nya yang lain, sehingga Dia tidak mencemarkannya di tengah-tengah mereka dan perlindungan dari-Nya sehingga ia tidak terjerumus ke dalam dosa yang sama.”
Firman Allah Ta’ala setelah itu (أنت مولانا) maksudnya, Engkaulah pelindung dan pembela kami. Kepada-Mu kami bertawakal. Engkaulah tempat memohon pertolongan, dan kepada-Mu kami bersandar. Tidak ada daya dan kekuatan pada kami melainkan karena pertolongan-Mu.
Firman-Nya (فانصرنا على القوم الكافرين) yaitu orang-orang yang mengingkari agama-Mu, menolak keesaan-Mu dan risalah nabi-Mu, menyembah Ilah selain diri-Mu, serta menyekutukan-Mu dengan hamba Mu. Maka tolonglah kami untuk mengalahkan mereka, hingga pada akhirnya kami mendapatkan kemenangan atas mereka di dunia dan di akhirat. Maka Allah pun menjawab: “Ya.”
Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا
وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ رَبَّنَا لَا
تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ
عَلَيۡنَآ إِصۡرٗا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا
وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا
وَٱرۡحَمۡنَآۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ ٢٨٦
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. la mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): ‘Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.’” Firman-Nya (ويكلف الله نفسا إلا وسعها) maksudnya, Allah Ta’ala tidak akan membebani seseorang di luar kemampuannya. Ini merupakan kelembutan, kasih sayang, dan kebaikan-Nya terhadap makhluk-Nya. Dan ayat inilah yang menasakh apa yang dirasakan berat oleh para sahabat Nabi, yaitu ayat yang artinya: “Dan jika kamu menampakkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan denganmu tentang perbuatanmu itu.” Maksudnya, meskipun Dia menghisab dan meminta pertanggung-jawaban, namun Dia (Allah) tidak mengadzab melainkan disebabkan dosa yang seseorang memiliki kemampuan untuk menolaknya. Adapun sesuatu yang seseorang tidak memiliki kemampuan untuk menolaknya seperti godaan dan bisikan jiwa (hati), maka hal itu tidak dibebankan kepada manusia. Dan kebencian terhadap godaan bisikan yang jelek/jahat merupakan bagian dari iman.
Firman-Nya (لها ما كسبت) yaitu berupa kebaikan yang ia lakukan.
Firman-Nya (وعليها مااكتسببت) yaitu berupa keburukan yang ia perbuat. Hal itu menyangkut amal perbuatan yang termasuk dalam taklif (yang harus dilakukan).
Firman-Nya (ربنا لا يؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا) kemudian Allah Ta’ala berfirman, memberikan bimbingan kepada hamba-hamba-Nya dalam memohon kepada-Nya. Dan Dia telah menjamin akan memenuhi permohonan tersebut. Sebagaimana Dia telah membimbing dan mengajarkan kepada mereka untuk mengucapkan doa ini. Yaitu, jika kami meninggalkan suatu kewajiban atau mengerjakan perbuatan haram karena lupa, atau kami melakukan suatu kesalahan karena tidak mengetahui hal yang benar menurut syariat. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, dari Abu Hurairah, Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “[Lalu] Allah Ta’ala pun menjawabnya: ‘Ya.’” (Bahwa do’a tersebut langsung dijawab Allah dengan jawaban: “Ya.”)
Firman-Nya (ربنا ولا تحمل علينا إصرا كما حملته على الذين من قبلنا) maksudnya, janganlah Engkau membebani kami dengan amal-amal yang berat meskipun kami mampu menunaikannya, sebagaimana yang telah Engkau syariatkan kepada umat-umat yang terdahulu sebelum kami, berupa belenggu-belenggu dan beban-beban yang mengikat mereka. Engkau telah mengutus Nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagai Nabi pembawa rahmat, untuk menghapuskannya melalui syariat yang dibawanya, berupa agama yang lurus, yang mudah, lagi penuh kemurahan hati.
Firman-Nya (ربنا ولا تحملنا ما لا طاقة لنا به) yaitu, berupa kewajiban, berbagai macam musibah dan ujian. Janganlah Engkau menguji kami dengan apa yang kami tidak mampu menjalaninya.
Firman-Nya (واعف عنا) yaitu atas kekhilafan dan kesalahan yang Engkau ketahui yang pernah terjadi antara kami dengan-Mu.
Firman-Nya (واغفر لنا) maksudnya, kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi di antara kami dengan hamba-hamba-Mu. Maka janganlah Engkau memperlihatkan kepada mereka keburukan-keburukan kami dan perbuatan jelek kami.
Firman-Nya (وارحمنا) yaitu, pada segala hal yang akan datang. Maka janganlah Engkau menjatuhkan kami ke dalam dosa yang lain. Oleh karena itu para ulama berkata, “Sesungguhnya orang yang berbuat dosa memerlukan tiga hal: Ampunan dari Allah Ta’ala atas dosa-dosa yang pernah terjadi antara dirinya dengan-Nya, penutupan-Nya terhadap kesalahannya dari hamba-hamba-Nya yang lain, sehingga Dia tidak mencemarkannya di tengah-tengah mereka dan perlindungan dari-Nya sehingga ia tidak terjerumus ke dalam dosa yang sama.”
Firman Allah Ta’ala setelah itu (أنت مولانا) maksudnya, Engkaulah pelindung dan pembela kami. Kepada-Mu kami bertawakal. Engkaulah tempat memohon pertolongan, dan kepada-Mu kami bersandar. Tidak ada daya dan kekuatan pada kami melainkan karena pertolongan-Mu.
Firman-Nya (فانصرنا على القوم الكافرين) yaitu orang-orang yang mengingkari agama-Mu, menolak keesaan-Mu dan risalah nabi-Mu, menyembah Ilah selain diri-Mu, serta menyekutukan-Mu dengan hamba Mu. Maka tolonglah kami untuk mengalahkan mereka, hingga pada akhirnya kami mendapatkan kemenangan atas mereka di dunia dan di akhirat. Maka Allah pun menjawab: “Ya.”
PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL
Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab
##########
MATERI KEILMUAN ISLAM LENGKAP (klik disini)
MATERI KEILMUAN ISLAM LENGKAP (klik disini)
Artikel Bebas - Tafsir - Ulumul Qur'an - Hadis - Ulumul Hadis - Fikih - Ushul Fikih - Akidah - Nahwu - Sharaf - Balaghah - Tarikh Islam - Sirah Nabawiyah - Tasawuf/Adab - Mantiq - TOAFL
##########