BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto
Firman-Nya (قول معروف) yaitu berupa kata-kata yang baik dan doa bagi orang Muslim.
Firman-Nya (و مغفرة) yaitu berupa maaf dan ampunan atas suatu kezaliman, baik berupa ucapan maupun perbuatan.
Firman-Nya (خير من صدقة يتبعها أذى) maksudnya lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan.
Firman-Nya (والله غني حليم) maksudnya dari bantuan makhluk-makhluk-Nya dan Dia senantiasa menyantuni, memberikan ampunan, memberikan maaf dan menghapuskan dosa mereka.
Ada beberapa hadis yang telah melarang kita mengungkit-ungkit pemberian. Misalnya yang diriwayatkan Imam Muslim dalam kitabnya, Shahih Muslim, dari Abu Dzar, ia menceritakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Kemudian Ibnu Mardawih, Ibnu Hibban, Al-Hakim dalam kitabnya, Al-Mustadrak, dan Nasai juga meriwayatkan dari Abdullah bin Yasar Al-A’raj, dari Salim bin Abdillah bin Umar, dari ayahnya, ia menceritakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto
۞قَوۡلٞ
مَّعۡرُوفٞ وَمَغۡفِرَةٌ خَيۡرٞ مِّن صَدَقَةٖ يَتۡبَعُهَآ أَذٗىۗ وَٱللَّهُ
غَنِيٌّ حَلِيمٞ ٢٦٣
Artinya: “Perkataan yang baik dan pemberian ma’af lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Mahakaya lagi Mahapenyantun.” Firman-Nya (قول معروف) yaitu berupa kata-kata yang baik dan doa bagi orang Muslim.
Firman-Nya (و مغفرة) yaitu berupa maaf dan ampunan atas suatu kezaliman, baik berupa ucapan maupun perbuatan.
Firman-Nya (خير من صدقة يتبعها أذى) maksudnya lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan.
Firman-Nya (والله غني حليم) maksudnya dari bantuan makhluk-makhluk-Nya dan Dia senantiasa menyantuni, memberikan ampunan, memberikan maaf dan menghapuskan dosa mereka.
Ada beberapa hadis yang telah melarang kita mengungkit-ungkit pemberian. Misalnya yang diriwayatkan Imam Muslim dalam kitabnya, Shahih Muslim, dari Abu Dzar, ia menceritakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"ثلاثة
لَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ، وَلَا
يُزَكِّيهِمْ، وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ: الْمَنَّانُ بِمَا أَعْطَى،
وَالْمُسْبِلُ إِزَارَهُ، وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ"
Artinya: “Ada tiga orang yang pada hari kiamat kelak Allah tidak mengajak mereka bicara, tidak melihat mereka, tidak menyucikan mereka dan bagi mereka azab yang pedih. Yaitu: orang yang menyebut-nyebut pemberian yang ia telah berikan, orang yang memanjangkan kainnya (di bawah mata kaki), dan orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah palsu.” (HR. Muslim 106) Kemudian Ibnu Mardawih, Ibnu Hibban, Al-Hakim dalam kitabnya, Al-Mustadrak, dan Nasai juga meriwayatkan dari Abdullah bin Yasar Al-A’raj, dari Salim bin Abdillah bin Umar, dari ayahnya, ia menceritakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"ثَلَاثَةٌ
لَا يَنْظُرُ اللَّهُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ،
وَمُدْمِنُ الْخَمْرِ، وَالْمَنَّانُ بِمَا أَعْطَى"
Artinya: “Ada tiga orang yang pada hari kiamat kelak Allah tidak akan melihat mereka, yaitu: orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, peminum khamr, dan orang yang suka menyebut-nyebut apa yang pernah ia berikan.” (HR. Al-Hakim 4/146 dan Nasai 5/80)
PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL
Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab
##########
MATERI KEILMUAN ISLAM LENGKAP (klik disini)
MATERI KEILMUAN ISLAM LENGKAP (klik disini)
Artikel Bebas - Tafsir - Ulumul Qur'an - Hadis - Ulumul Hadis - Fikih - Ushul Fikih - Akidah - Nahwu - Sharaf - Balaghah - Tarikh Islam - Sirah Nabawiyah - Tasawuf/Adab - Mantiq - TOAFL
##########