BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto
 

وَإِن كُنتُمۡ فِي رَيۡبٖ مِّمَّا نَزَّلۡنَا عَلَىٰ عَبۡدِنَا فَأۡتُواْ بِسُورَةٖ مِّن مِّثۡلِهِۦ وَٱدۡعُواْ شُهَدَآءَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ ٢٣

Artinya: “Dan jika kalian (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolong kalian selain Allah, jika kalian orang-orang yang memang benar.”

Firman-Nya (وإن كنتم في ريب مما نزلنا على عبدنا) ditujukan kepada orang-orang kafir dan kemudian Allah Ta’ala menetapkan kenabian setelah Dia menetapkan bahwasanya tiada Ilah yang hak selain Allah Ta’ala. Yang dimaksud adalah menetapkan kenabian Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kalimat ini berarti buatlah satu surah yang serupa dengan surah dari kitab yang dibawa oleh Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam jika kalian mengaku bahwa wahyu ini diturunkan dari selain Allah Ta’ala, lalu bandingkanlah surah itu dengan apa yang telah dibawa olehnya. Dan untuk melakukan itu mintalah bantuan kepada siapa saja yang kalian kehendaki selain Allah Ta’ala, maka sesungguhnya kalian tidak akan pernah berhasil melakukannya.

Firman-Nya (شهداءكم) menurut Ibnu Abbas berarti para penolong. Sedangkan As-Suddi menceritakan dari Abu Malik bahwa artinya kaum lain yang mau membantu kalian untuk melakukan hal tersebut. Dan mohonlah bantuan kepada sembahan-sembahan yang kalian anggap dapat memberikan pertolongan. Mujahid mengatakan artinya beberapa orang ahli bahasa yang dapat membantu hal itu. Dan mereka ini telah ditantang oleh Allah Ta’ala untuk melakukan hal tersebut pada surah yang dalam Alquran yaitu Surah Al-Qashash ayat 49 yang artinya: “Katakanlah, “Datangkanlah sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab ini lebih (dapat) memberi petunjuk daripada keduanya (Taurat dan Alquran), niscaya aku akan mengikutinya, jika kamu sungguh orang-orang yang benar.” Demikian juga firman-Nya yang terdapat dalam Surah Al-Isra’ ayat 88 yang artinya: “Katakanlah: ‘Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa dengan Alquran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.” Dan dalam Surah Hud ayat 13 yang artinya: “Bahkan mereka mengatakan: ‘Muhammad telah membuat-buat Alquran itu. Katakanlah: ‘(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup memanggilnya selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar.” Serta Surah Yunus ayat 37-38 yang artinya: “Tidaklah mungkin Alquran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Alquran) itu membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Rabb semesta alam. Atau (patutkah) mereka mengatakan: ‘Muhammad membuat-buatnya.’ Katakanlah: ‘(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surah seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.” 
Semua ayat di atas diturunkan di Mekkah. Selain itu Allah Ta’ala juga menantang orang-orang kafir untuk melakukan hal tersebut di Madinah, dengan firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah ayat 23 ini, yaitu serupa dengan Alquran. Demikian itulah yang dikemukakan oleh Mujahid dan Qatadah serta menjadi pilihan Ibnu Jarir, Ath-Thabari, Az-Zamakhsyari, Ar-Razi dan dinukil dari Umar, Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Hasan Al-Bashri dan mayoritas para muhaqqiq. Dan hal itu dirajih (dinilai kuat) dengan beberapa pandangan, yang terbaik di antaranya adalah bahwa Allah Ta’ala menantang mereka secara keseluruhan, baik dalam keadaan sendiri-sendiri maupun kelompok, orang-orang yang buta huruf maupun yang ahli kitab. Yang demikian itu merupakan tantangan yang paling tegas dan sempurna daripada sekedar menantang satu per satu dari mereka yang tidak dapat menulis dan belum mendalami ilmu sedikit pun. Juga dengan menggunakan dalil dari firman-Nya dalam Surah Hud ayat 13 dan Surah Al-Isra’ ayat 88 yang sudah disebutkan sebelumnya.


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)