BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto

هَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّآ أَن يَأۡتِيَهُمُ ٱللَّهُ فِي ظُلَلٖ مِّنَ ٱلۡغَمَامِ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ وَقُضِيَ ٱلۡأَمۡرُۚ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرۡجَعُ ٱلۡأُمُورُ ٢١٠
Artinya: “Tiada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan malaikat (pada hari kiamat) dalam naungan awan, dan diputuskanlah perkaranya. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan.”

Firman-Nya (هل ينظرون إلا أن يأتيهم الله في ظلل من الغمام والملائكة) Allah Ta’ala mengancam orang-orang yang kafir kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan berfirman dalam ayat ini maksudnya pada hari kiamat untuk memutuskan ketetapan di antara seluruh umat manusia, baik yang hidup lebih awal ataupun yang hidup terakhir. Lalu setiap orang akan diberi balasan sesuai dengan amalnya. Jika baik, maka kebaikanlah yang diterimanya. Jika buruk, maka kejelekanlah yang diterimanya. Menurut Abu Ja’far ar-Razi meriwayatkan, dari Rabi’ bin Anas, dari Abul Al-Aliyah ia mengatakan, “Para malaikat datang di bawah naungan awan, sedang Allah datang sesuai kehendak-Nya. Ayat ini seperti firman-Nya dalam Surah Al-Furqan ayat 25 yang artinya: “Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah para malaikat bergelombang-gelombang.” Firman-Nya (وقضي الأمر وإلى الله ترجع الأمور) oleh karena itu Allah Ta’ala berfirman ini sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-An’am ayat 158 yang artinya: “Yang mereka nanti-nantikan tiada lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan Rabb-mu atau kedatangan sebagian tanda-tanda (dari) Rabb-mu.”


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)