BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto

صُمُّۢ بُكۡمٌ عُمۡيٞ فَهُمۡ لَا يَرۡجِعُونَ ١٨


Artinya: “Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).”

Firman-Nya ini maksudnya tuli (tidak mendengar kebaikan), bisu (tidak dapat membicarakan apa yang bermanfaat bagi mereka dan buta (berada dalam kesesatan dan kebutaan hati. Sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Hajj ayat 46 yang artinya: “Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang di dalam dada.” Oleh karena itu, mereka tidak dapat kembali ke tempat semula di mana mereka mendapatkan hidayah yang telah dijualnya dengan kesesatan. Abdul Razak meriwayatkan dari Mu’ammar, dari Qatadah, mengatakan kalimat itu adalah kalimat (laa Ilaaha illa Allahu) yang memberikan penerangan kepada mereka, lalu dengan penerangan itu mereka makan, minum dan beriman di dunia, menikahi para wanita, dan mempertahankan darah (nyawa) sehingga ketika mereka meninggal dunia, Allah Ta’ala mengambil cahaya itu dan membiarkan mereka dalam kegelapan (tidak dapat melihat).


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)