BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكۡتُمُونَ مَآ أَنزَلۡنَا مِنَ ٱلۡبَيِّنَٰتِ وَٱلۡهُدَىٰ مِنۢ بَعۡدِ مَا بَيَّنَّٰهُ لِلنَّاسِ فِي ٱلۡكِتَٰبِ أُوْلَٰٓئِكَ يَلۡعَنُهُمُ ٱللَّهُ وَيَلۡعَنُهُمُ ٱللَّٰعِنُونَ ١٥٩
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati.”

Ini merupakan ancaman keras bagi orang yang menyembunyikan keterangan yang menjelaskan tujuan-tujuan baik dan petunjuk yang bermanfaat bagi hati, yang dibawa oleh para Rasul-Nya, setelah Allah Ta’ala menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya dalam kitab-kitab-Nya yang telah diturunkan kepada para Rasul-Nya.

Abu Al-Aliyah menuturkan, ayat ini turun berkenaan dengan Ahlul Kitab yang menyembunyikan sifat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian Allah Ta’ala memberitahukan bahwa mereka dilaknat oleh segala sesuatu, akibat perbuatan mereka itu. Sebagaimana seorang ulama dimohonkan ampunan oleh segala sesuatu, bahkan sampai ikan paus di air dan burung yang terbang di angkasa; maka sebaliknya, orang-orang Ahlul Kitab itu dilaknat oleh Allah Ta’ala dan dilaknat oleh semua makhluk yang dapat melaknat.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan melalui beberapa jalur yang saling memperkuat, dari Abu Hurairah dan lainnya, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

"مَنْ سُئِل عَنْ عِلْمٍ فَكَتَمَهُ، أُلْجِمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ"
Artinya: “Barangsiapa ditanya mengenai suatu ilmu lalu ia menyembunyikannya, maka ia akan dikekang pada hari kiamat dengan kekangan dari api neraka.” (HR. Ibnu Majah: 2/263)

Sedangkan dalam kitab Shahih juga diriwayatkan, dari Abu Hurairah, ia menuturkan:

لَوْلَا آيَةٌ فِي كِتَابِ اللَّهِ مَا حدثتُ أَحَدًا شَيْئًا: {إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى}
Artinya: “Seandainya bukan karena ayat dalam kitab Allah, niscaya aku tidak akan meriwayatkan sesuatu kepada seseorang (ayat 159).” (HR. Al-Bukhari: 118 dan Muslim: 2492)

Firman-Nya (ويلعنهم اللاعنون), Abu Al-Aliyah, Rabi’ bin Anas, dan Qatadah mengatakan, “Yaitu mereka dilaknat oleh para malaikat dan orang-orang yang beriman.” Dalam sebuah hadits telah dijelaskan bahwa seorang yang berilmu akan itu dimohonkan ampunan oleh segala sesuatu, sampai ikan paus yang berada di dalam laut. (Diriwayatkan Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam kitab as-Shahih, dan al-Baihagi dalam Syu’abul Iman, yang berupa hadits panjang.) 


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)