BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto

كَمَآ أَرۡسَلۡنَا فِيكُمۡ رَسُولٗا مِّنكُمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡكُمۡ ءَايَٰتِنَا وَيُزَكِّيكُمۡ وَيُعَلِّمُكُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا لَمۡ تَكُونُواْ تَعۡلَمُونَ ١٥١

Artinya: “Sebagaimana Kami telah mengutus kepada kalian Rasul di antara kalian yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kalian dan menyucikan kalian dan mengajarkan kepada kalian Al-Kitab dan hikmah, serta mengajarkan kepada kalian apa yang belum kalian ketahui.”

Allah Ta’ala mengingatkan hamba-hamba-Nya yang beriman akan nikmat yang telah dikaruniakan kepada mereka, berupa pengutusan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai rasul kepada mereka yang membacakan ayat-ayat Allah Ta’ala kepada mereka secara jelas dan menyucikan mereka dari berbagai keburukan akhlak, kotoran jiwa, segala perbuatan kaum Jahiliyah, dan mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju dunia yang terang benderang, mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah), dan mengajarkan kepada mereka apa yang tidak mereka ketahui. Sedangkan sebelumnya mereka hidup dalam kebodohan (Jahiliyah) dan tidak mempunyai tata karma dalam berbicara. Berkat risalah yang dibawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka berhasil pindah ke derajat para wali dan tingkat para ulama. Dan akhirnya mereka menjadi orang yang berilmu sangat mendalam, memiliki hati amat suci, berpenampilan apa adanya dan berkata paling jujur.

Firman-Nya (كما أرسلنا فيكم رسولا منكم), Mujahid mengatakan, “Allah Ta’ala berfirman, sebagaimana telah Aku perbuat, maka ingatlah kalian kepada-Ku.” Abdullah bin Wahab mengemukakan, sesungguhnya Musa ‘alaihi as-salam pernah bertanya, “Ya Rabbku, bagaimana aku harus bersyukur kepada-Mu?” Maka Allah Ta’ala berkata kepadanya, “Hendaklah kamu mengingat-Ku dan tidak melupakan-Ku. Jika kamu ingat kepada-Ku berarti kamu telah bersyukur kepada-Ku. Dan jika kamu melupakan-Ku, berarti kamu telah kufur kepada-Ku.” Al-Hasan Al-Bashri, Abu Al-Aliyah, As-Suddi dan Rabi’ bin Anas mengatakan, “Sesungguhnya Allah Ta’ala akan mengingat orang yang mengingat-Nya, memberikan tambahan nikmat kepada orang yang bersyukur kepada-Nya, dan memberikan siksa kepada orang yang kufur kepada-Nya.” Sebagaimana firman-Nya dalam Surah Ali Imrah ayat 102 yang artinya: “Bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa.” Sebagian ulama salaf mengatakan: “Yaitu hendaklah Allah Ta’ala ditaati dan tidak diduhakai; diingat dan tidak dilupakan; disyukuri dan tidak diingkari.”


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)