Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto
(1) Pengertian Isim Jamid & Musytaq; (2) Pembagian Isim Jamid (Zat/Jenis & Makna/Mashdar); (3) Pembagian Isim Musytaq (Isim Fa’il, Maf’ul, Syifat Musyabbahah, Tafdhil, Zaman, Makan & Alat); Soal-Soal Latihan.
MATERI KEILMUAN ISLAM LENGKAP (klik disini)
BAB 13 : PEMBAGIAN ISIM BERDASARKAN STRUKTUR PENYUSUNANNYA (أقسام الاسم من حيث الجمود الاشتقاق) I. PENGERTIAN ISIM JAMID & MUSYTAQ (تعريف الاسم الجامد والمشتق) Isim
Jamid adalah Isim yang bukan berasal dari proses pembentukan suatu kata
(proses derivasi atau yang dikenal dalam bahasa Arab dengan Tashrif).
Contoh: (رَجُلٌ) (نَهْرٌ) (شَجَرَةٌ). Beberapa contoh tersebut merupkan
kata yang tidak mengalami perubahan bentuk dari kata tertentu. Isim
Musytaq adalah Isim yang berasal dari proses pembentukan suatu kata
menjadi kata yang baru. Contoh: (كَاتِبٌ) kata ini berasal dari kata
(كَتَبَ) & (ضَعِيْفٌ) kata tersebut berasal dari kata (ضَعُفَ). II. PEMBAGIAN ISIM JAMID (أقسام الاسم الجامد) A.
Isim Jamid Zat (اسم الذات) atau Isim Jenis (اسم الجنس), yaitu Isim
yang tidak diambil dari bentuk lafaznya itu akan kalimat Fi’il (kata
kerja) dengan maknanya. Contoh: (رَجُلٌ), (غُصْنٌ), (نَهْرٌ), maka
ketiga kalimat ini adalah Isim Jamid Zat karena tidak bisa dijadikan
kalimat Fi’il (kata kerja). Berbeda dengan (حَمْدًا), maka ia bukan Isim
Jamid Zat karena bisa dijadikan kalimat Fi’il. contoh: (حَمِدْتُ -
يَحْمَدُ - اِحْمَدْ). B.
Isim Jamid Makna (اسم المعنى) atau Mashdar (المصدر), yaitu kalimat
yang menunjukkan atas suatu ma’na yang tidak berkaitan dengan waktu, dan
bisa dijadikan kalimat Fi’il (kata kerja). Yang termasuk Isim Ma’na
diantaranya: 1. Mashdar adalah Isim yang menunjukkan makna suatu perbuatan atau peristiwa tapi diikuti oleh waktu. 2. Isim Zaman Jamidah. Contoh: (حِيْنَ – قَبْلَ – بَعْدَ). 3. Isim Makan Jamidah. Contoh: (خَلْفَ – أَمَامَ - وَسْطَ). 4. Isim ‘Adad. Contoh: (ثَلَاثَةٌ – اثْنَانِ – مِائَةٌ). III. PEMBAGIAN ISIM MUSYTAQ (أقسام الاسم المشتق) A. Isim Fa’il (اسم الفاعل) 1.
Isim Fa’il (اسم الفاعل) adalah Isim yang menujukkan pelaku dari suatu
perbuatan atau sesuatu yang menyebabkan suatu peristiwa. Perlu diketahui
bahwa Isim Fa’il dan Fa’il itu berbeda. Isim Fa’il adalah bentuk kata
dan masuk dalam pembahasan ilmu sharaf, sedangkan Fa’il adalah kedudukan
kata dalam kalimat dan masuk dalam pembahasan ilmu nahwu. Wazan Isim
Fa’il dari Fi’il Tsulatsi Mujarrad adalah (فَاعِلٌ). Contoh: (نَامَ
الرَجُلُ فَهُوَ نَائِمٌ). Sedangkan Wazan Isim Fa’il selain Tsulatsi
Mujarrad adalah mengikuti Wazan Fi’il Mudhari’ Mabni Ma’lum dengan
mengganti huruf mudhara’ah-nya menjadi Mim berharakat dhammah dan
di-kasrah-kan huruf kedua terakhir. Contoh: (مُكْرِمٌ – مُحَسِّنٌ -
مُسْتَغْفِرٌ). Ketiga Isim Fa’il di atas diambil dari Fi’il Mudhari’
berikut: (يُكْرِمُ – يُحَسِّنُ - يَسْتَغْفِرُ). 2.
Shighah Mubalaghah (اسم الصفة المبالغة) adalah Isim yang menunjukkan
arti Isim Fa’il yang mengandung arti lebih atau sangat. Maka kata jika
(عَالِمٌ) diartikan orang yang pintar, maka kata (عَلاَّمٌ) diartikan
yang sangat pintar atau orang yang banyak pengetahuannya. Wazan-Wazan
Shighah Mubalaghah antara lain: B.
Isim Maf’ul (اسم المفعول), yaitu Isim yang menunjukkan arti sesuatu
yang dijatuhi atau dikenai suatu pekerjaan atau perbuatan. Ada juga yang
mendefinisikan, Isim Maf’ul adalah Isim yang diambil dari Fi’il Majhul
untuk menunjukkan kepada sesuatu yang menimpa kepadanya perbuatan. Perlu
diingat bahwa Isim Maf’ul dan maf’ul itu berbeda. Isim Maf’ul adalah
bentuk suatu kata, sedangkan Maf’ul adalah kedudukan kata dalam kalimat.
Contoh: (سُمِعَ الأَذَانُ فَالأَذَانُ مَسْمُوْعٌ). Kata (مَسْمُوْعٌ) diambil dari kalimat Fi’il Madhi Majhul, yakni kata (سُمِعَ). .
Isim Syifat Musyabbahah (اسم الصفة المشبهة). Syifat Musyabbahah dengan
Isim Fa’il suatu Isim Musytaq yang hanya terbentuk dari Fi’il Tsulasi
Lazim. Ia adalah suatu sifat yag menunjukkan kepada orang yang meresap
kokoh di dirinya perbuatan. D.
Isim Tafdhil (اسم التفضيل), yaitu Isim yang dibentuk dari Wazan
(أَفْعَلُ) yang berfungsi untuk menunjukkan makna lebih dari yang lain.
Contoh: (أَكْبَرُ - أَفْضَلُ - أَعْلَى). E. Isim Zaman (اسم الزمان), yaitu Isim Musytaq yang menunjukkan waktu terjadinya suatu perbuatan. F. Isim Makan (اسم المكان) adalah Isim Musytaq yang menunjukkan tempat terjadinya suatu perbuatan. G.
Isim Alat (اسم الآلة). Isim alat adalah Isim Musytaq yang berfungsi
untuk menunjukkan makna alat atau perkakas yang digunakan dalam suatu
peristiwa.
0 Comments