BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.


MABNI DAN MU’RAB (المبني والمعرب)

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Mabni/Bina’; (2) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mabni (Sukun, Fathah, Kasrah & Dhammah); (3) Macam-Macam Kalimah Mabni (Isim Mabni, Fi’il Mabni & Harf Mabni); (4) Pengertian Mu’rab/I’rab (Penjelasan Untuk Perubahan Secara Lafaz dan Taqdir, Maksud Perubahan Di Dalam Isim Yang Mu’rab, Perubahan Sifat, Maksud Pengertian Akhir Kata, Tanda I’rab Berjumlah 14, Pembagian Secara Umum, Pembagian Dalam Pandangan Umum & Pembagian Lainnya); (5) Bentuk-Bentuk Harakat Akhir Kalimah Mu’rab (Jazm/Majzum, Nashb/Manshub, Jar/Majrur & Rafa’/Marfu’); (6) Pembagian Kalimat Mu’rab Berdasarkan Tanda I’rab; (7) Macam-Macam Kalimah Mu’rab (Isim Mu’rab & Fi’il Mu’rab); Soal-Soal Latihan.


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab
 
PEMBAHASAN ILMU NAHWU TERLENGKAP (klik disini)


The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)
 


BAB 3 : MABNI DAN MU’RAB (المبني والمعرب) I. PENGERTIAN MABNI/BINA’ (تعريف المبني أو البناء) Mabni adalah tetap dan baku, tidak berubah harakat akhirnya (tetap satu tanda harakat) dalam semua susunannya serta tidak berubah meskipun ‘amil-nya berubah. Kata-kata mabni terdapat dalam isim, fi’il dan harf. Kalimat Isim di-Mabni-kan maka hukumnya keluar dari hukum asalnya, karena adanya keserupaan yang kuat dengan Harf, sehingga menjadi dekat dengan kalimat Harf yang hukum asalnya Mabni. Sebaliknya, jika ada Isim yang serupa dengan Harf, akan tetapi keserupaannya lemah, maka hukumnya tidak bisa di-Mabni-kan, tetapi tetap Mu’rab. Seperti lafaz (أي), baik yang Maushul, Istifham atau Syarthiyyah, memiliki keserupaan dengan Harf, yaitu di dalam menyempurnakan maknanya selalu membutuhkan lafaz lain, karena (أي) selalu di-Idhafah-kan dengan lafaz lain, sedangkan Idhafah termasuk kekhususan yang dimiliki Isim. II. BENTUK-BENTUK HARAKAT AKHIR KALIMAH MABNI (حركاته) A. MABNI SUKUN (السكون), adalah bentuk asal mabni. Bisa masuk pada isim, fi’il dan harf. Contohnya: (اُكْتُبْ - كَمْ - مِنْ) B. MABNI FATHAH (الفتحة), merupakan paling dekatnya harakat terhadap sukun. Oleh karena itu ia juga masuk kepada isim, fi’il dan harf. Contohnya: (كَيْفَ - قَامَ - وَ) C. MABNI KASRAH (الكسرة), masuk kepada isim dan harf, tidak masuk kepada fi’il. Contohnya: (أُوْلَاءِ - بِــ) D. MABNI DHAMMAH (الضمة), juga masuk kepada isim dan harf, tidak masuk kepada fi’il. Contohnya: (مُنْذُ - حَيْثُ). Sedangkan harakat dhammah pada akhir fi’il madhi pada contoh (اَلطُّلاَّبُ حَضَرُوا) bukanlah harakat asli, namun ia adalah harakat pengganti untuk memantaskan pada huruf Wau. III. MACAM-MACAM MABNI (أنواعه) A. ISIM MABNI (الاسم المبني) Isim mabni tetap selalu memiliki kedudukan dalam sebuah kalimat, sehingga isim mabni dapat memiliki hukum i’rab marfu’, manshub dan majrur. Adapun bentuk-bentuknya adalah sebagai berikut: 1. Isim Dhamir/kata ganti (اسم الضمير) adalah kata ganti yang menunjukkan pada Mutakallim (pembicara/orang pertama), Mukhatab (yang diajak bicara/orang kedua) atau Ghaib (yang tidak ada di tempat/orang ketiga), yaitu: (أَنَا - نَحْنُ - أَنْتَ - أَنْتِ - أَنْتُمَا - أَنْتُمْ - أَنْتُنَّ - هُوَ - هِيَ - هُمَا - هُمْ - هُنَّ - إِيَّايَ - إِيَّانَا - إِيَّاكَ - إِيَّاكُمَا - إِيَّاكُمْ - إِيَّاكُنَّ - إِيَّاهُ - إِيَّاهَا - إِيَّاهُمَا - إِيَّاهُمْ - إِيَّاهُنَّ) 2. Isim Isyarah/kata tunjuk (اسم الإشارة) adalah kata penghubung/isyarat untuk menunjukkan sesuatu (musyar ilaihi), baik jarak dekat maupun jauh, yaitu: (ذَا - ذِي - تي - ذه - ته - ذات - ذانِ - تانِ - أُوْلَاءِ - أُوْلَى - ذَاكَ - ذَانك - ذينك - أُولَئِك - تيك - تانك - تينك - ذلِكَ - ذنك - أولالك - تِلْكَ - هذَا - هذَي - هذِهِ - هذانِ - هاتانِ - هؤُلَاءِ - هُنَا - هَاهُنَا - هُنَاكَ - هُنَالِكَ - ثَمَّ - ثَمَّة) 3. Isim Maushul/kata sambung (اسم الموصول) adalah kata untuk menghubungkan beberapa kalimah atau pokok pikiran menjadi satu kalimat, yaitu: (الَّذِي - الَّتِي - الَّلذَانِ - الَّلتَانِ -اللَّذَيْنِ - اللَّتَيْنِ - الَّذِيْنَ - اللَّائِي - اللَّاتِي - اللَّوَاتِي - مَنْ - مَا - أَلْــ - ذُوْ - ذَا) 4. Isim Istifham/kata tanya (اسم الاستفهام) adalah kata yang dipakai untuk menanyakan sesuatu, yaitu: (مَنْ - مَنْذَا - أَيُّ - مَا - مَاذَا - أَيْنَ - مَتَى - أَيَّانَ - أَنَّي - كَيْفَ - كَمْ) 5. Isim Syarth/kata syarat (اسم الشرط يجزم فعلين ولا يجزم فعلا) adalah kata yang mengikat antara dua kalimat, kalimat pertama menjadi syarat bagi kalimat kedua, yaitu: (مِنْ - مَا - مَهْمَا - مَتَى - أَيَّانَ - أَيْنَ - حَيْثُمَا - كَيْفَمَا - أَيَّ - إِذَا - كُلَّمَا - لَمَّا) 6. Isim Dzarf/kata keterangan (اسم الظروف المركبة والمختصة) adalah kata yang menunjukkan waktu atau tempat, yaitu: (لَيْلٌ - نَهَارٌ - الآنَ - أَمْسِ - حَيْثُ) 7. Isim ‘Adad Murakkab (اسم العدد المركب) adalah susunan dua bilangan menjadi satu kalimat, dari bilangan sebelas (ahada ‘asyara) sampai dengan sembilan belas (tis’ata ‘asyara), contohnya: (ثَلاثة عشر) 8. Isim Fi’il (اسم الفعل) adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan, tetapi tidak terdapat tanda-tanda fi’il, contohnya: (صَهْ - قَطَّ - هَيْهَاتَ) 9. Isim Shaut (اسم الصوت) adalah kata yang menunjukkan suara hewan atau benda mati, contohnya: (طَقْ طَقْ) 10. Isim Alam berakhiran dengan huruf waih (اسم العلم المختوم بــ ويه), contohnya: (سِيْبَوَيْهٍ) 11. Isim Mubhamat ‘an Idhafah Lafdzan (مبهمات مقطوعة عن الإضافة لفظا), contohnya: (قَبْلُ - بَعْدُ - غَيْرَ - حَسْبَ - أَوَّلُ - دُوْنَ) 12. Isim Munada/kata panggil (اسم المنادى) adalah kata yang disebut setelah huruf nida’/huruf panggil. i. Mufrad ‘Alam (مفرد علم) adalah munada yang tidak berupa mudhaf atau syibhul mudhaf, baik berupa tatsniyyah atau jamak, contohnya: (يَا زَيْدُ) ii. Nakirah Maqshudah (نكرة مقصودة) adalah isim nakirah (kata yang menunjukkan makna umum) yang berada setelah huruf nida’ dan dimaksukkan untuk sesuatu yang tertentu, contohnya: (يَا رَجُلُ) B. FI’IL MABNI (الفعل المبني) Bentuk fi’il mabni adalah seluruh fi’il madhi (kata kerja lampau), fi’il amr dan fi’il mudhari’ yang bersambung dengan Nun Niswah atau Nun Taukid. 1. Fi’il Madhi/kata kerja lampau (الفعل الماضي), contohnya: (كَتَبَ مُحَمَّدٌ الرِّسَالَةَ) 2. Fi’il Amr (فعل الأمر), contohnya: (اُكْتُبْ هَذَا الدَّرْسَ) 3. Fi’il Mudhari’ (الفعل المضارع) i. Bersambung dengan Nun Niswah (نون النسوة). Nun Niswah adalah nun yang terdapat dalam fi’il untuk menunjukkan jenis perempuan yang berharakat fathah. Contohnya: (الْمُسْلِمَاتُ يَكْتُبْنَ الرِّسَالَةَ) ii. Bersambung dengan Nun Taukid (نون التوكيد). Nun Taukid adalah huruf nun yang bersambung dengan fi’il yang berfungsi sebagai penguat makna fi’il. Contohnya: (أَتَسْمَعَنَّ الأَذَانَ؟) C. HARF MABNI (الحرف) 1. Huruf Nashb (حرف النصب) adalah huruf yang men-fathah-kan/me-nashab-kan kata kerja setelahnya, yaitu: (أَنْ المَصْدَرِيَّة) (لَنْ) (كَيْ) (إِذَنْ) (لَامُ التَّعْلِيْلِ) (لَامُ الجُحُوْد) (حَتَّى) (وَاوُ المَعِيَّة) (فَاءُ السَّبَبِيَّة) 2. Huruf Inna dan saudara-saudaranya (إنّ وأخواتها) adalah huruf-huruf kata depan yang mendahului isim dan menyebabkan mubtada’ suatu kalimat ismiyyah menjadi manshub (berharakat fathah) yang disebut isim inna, dan khabar kalimat ismiyyah-nya tetap marfu’ (berharakat dhammah) yang disebut khabar inna, yaitu: (إِنَّ) (أَنَّ) (كَأَنَّ) (لَكِنَّ) (لَعَلَّ) (لَيْتَ) (لاَ النَافِيَة للجِنْسِ) 3. Huruf Istifham (حرف الاستفهام) adalah huruf yang berfungsi untuk menanyakan sesuatu, di antaranya: (الهمزة -أَ)(هلْ) 4. Huruf Syarth (حرف الشرط) adalah huruf yang mengikat antara dua kalimat, kalimat pertama menjadi syarat bagi kalimat kedua, yaitu: (إِنْ - إِذْمَا) (لو - لولا - لوما - أما) 5. Huruf Jarr (حرف الجر أو الخفض) adalah huruf-huruf tertentu yang membuat kata (isim) menjadi majrur (berharakat kasrah), yaitu: (مَنْ) (إِلَى) (عَنْ) (عَلَى) (فِي) (بِـــ) (كَــــ) (لِـــــــ) (وَ) (تَــــ) (رُبَّ) (مُذْ) (مُنْذُ) (خَلَا) (عَدَا) (حَاشَا) (بِمَا) (عَمَّا) (مِمَّا) (لَوْلَا) (حَتَّى) 6. Huruf Nida’ (حرف النداء) adalah perintah mutakallim (orang yang berbicara) terhadap orang yang dipanggil untuk menghadapnya, yaitu: (الهمزة - أَ) (أَيْ) (أَيَّا) (هَيَّا) (يَا) (وَا للنُدْبَة) 7. Huruf Ististna’ (حرف الاستثناء) adalah huruf yang berfungsi untuk mengeluarkan/mengecualikan sesuatu dari pembicaraan sebelumnya atau dapat diartikan dengan mengkhususkan sifat yang umum dengan disisipi oleh salah satu adat dari beberapa adat ististna’, yaitu: (إِلَّا) 8. Huruf ‘Athaf (حرف العطف) adalah huruf yang berfungsi untuk menyambungkan satu kata dengan kata lainnya, di antaranya: (فَــــ) (ثُمَّ) (أَوْ) (حَتَّى) (أَمْ) (بَلْ) (لَا) (لَكِنْ)(وَ) 9. Huruf yang menyerupai Laisa (المشبهة بليس) adalah huruf-huruf kata depan yang mendahului isim dan menyebabkan mubtada’ suatu kalimat ismiyyah tetap marfu’ (berharakat dhammah) yang disebut isim Laisa, dan khabar kalimat ismiyyah-nya menjadi manshub (berharakat fathah) yang disebut khabar Laisa, yaitu: (لَيْسَ) (مَا الحجازية) (لَا الحجازية) (إِنْ) (لَاتَ) 10. Huruf Jazm (حرف الجزم) adalah huruf yang men-jazm-kan fi’il mudhari’/kata kerja setelahnya, yaitu: (لَمْ) (لَمَّا) (لَامُ الْأَمْرِ) (لَا النَاهِيَة) (إِنْ) (إِذْمَا) (إذا في الشعر) IV. PENGERTIAN MU’RAB/I’RAB (تعريف المعرب أو الإعراب) Mu’rab adalah perubahan akhir kata karena masuknya amil yang berbeda-beda. A. Penjelasan untuk Perubahan secara Lafaz dan Taqdir adalah: 1. Perubahan Lafaz, yaitu berubah dalam ucapannya, dapat dirasakan, didengar dan dilihat dalam tulisannya. Contoh: (جَاءَ زَيْدٌ) 2. Perubahan Taqdir, yaitu perubahan yang dikira-kirakan, tidak dapat dirasakan, diucapkan, didengar dan dilihat dalam tulisannya. Contoh: (جَاءَ الْفَتَى). B. Maksud perubahan di dalam Isim yang Mu’rab juga mencakup dua hal, yaitu: 1. Perubahan Dzat, yaitu mengganti huruf dengan huruf yang lain. Dibagi menjadi dua: i. Perubahan Dzat Haqiqat, seperti dalam Al-Asma’ Al-Khansah dan Isim Tatsniyyah yang dibaca Rafa’ dan Nashab. Contoh: (هَذَا أَبُوْكَ) (رَأَيْتُ أَبَاكَ) (مَرَرْتُ بِأَبِيْكَ) (الزَيْدَاْنِ قَائِمَانِ) (رَأَيْتُ الزَيْدَيْنِ) ii. Perubahan Dzat Hukman, seperti dalam Isim Tatsniyyah yang dibaca Nashab dan Jar. Contoh: (رَأَيْتُ الزَيْدَيْنِ) dan (مَرَرْتُ بِالزَيْدَيْنِ). C. Perubahan Sifat, yaitu mengganti harakat dengan harakat yang lain. Dibagi menjadi dua: 1. Perubahan Sifat Haqiqat, seperti dalam Jamak Mu’annats Salim yang Rafa’ dan Nashab. Contoh: (جَاءَ المُسْلِمَاتُ) dan (رَأَيْتُ المُسْلِمَاتِ). 2. Perubahan Sifat Hukman, seperti dalam Jamak Mu’annats Salim yang Nashab dan jar. Contoh: (رَأَيْتُ المُسْلِمَاتِ) dan (مَرَرْتُ بِالمُسْلِمَاتِ). D. Maksud pengertian akhir kata dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Akhir Kata Haqiqat. Contoh: (ضَرَبْتُ زَيْدًا). 2. Akhir Kata Hukman, yaitu berubah huruf yang menempati huruf akhir seperti dalam Al-Asma’ Al-Khamsah. Contoh: (يَفْعَلُوْنَ) dan (لَمْ يَفْعَلُوْا). Dalam hal ini I’rab-nya adalah tetapnya Nun atau membuangnya, sedang Nun bukan merupakan akhirnya kata tersebut, tetapi huruf yang menempati akhir, karena Fa’il-nya berupa Dhamir, maka Nun dianggap/dihukumi sebagai akhir kata. E. Tanda I’rab berjumlah 14. Tanda asal sebanyak 4 tanda dan tanda pengganti/niyabah sebanyak 10 tanda. Dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Tanda I’rab Asal, yaitu Dhammah untuk I’rab Rafa’, Fathah untuk I’rab Nashab, Kasrah untuk I’rab Jar dan Sukun untuk I’rab jazm. 2. Tanda I’rab Pengganti (Niyabah), yaitu: i. Pengganti Dhammah. Ada tiga, yaitu: Wawu, Alif dan Nun. Dengan demikian I’rab Rafa’ itu ada empat. ii. Pengganti Fathah. Ada empat, yaitu: Alif, Ya’, Kasrah dan membuang Nun. Dengan demikian tanda I’rab Nashab itu ada empat, iii. Pengganti Kasrah. Ada dua, yaitu: Fathah dan Ya’ karena tanda I’rab Jar itu ada tiga macam. iv. Pengganti Sukun. Ada satu yang membuang huruf. F. Pembagian secara Umum menjadi dua, yaitu: 1. Shahih, yaitu Isim Mu’rab yang terlihat jelas I’rab-nya. Contoh: (كِتَابٌ) (قَلَمٌ) 2. Mu’tal, yaitu Isim Mu’rab yang tidak tampak bahkan hanya dikira-kirakan. Contoh: (الفَتَى) (القَاضِي) G. Pembagian dalam pandangan umum lainnya, yaitu: 1. Mutamakkin Amkan/Isim Munsharif, yaitu Isim yang menepati bentuk Isim-nya dan mungkin menerima tanda Isim-nya yang lain berupa Tanwin. Contoh: (أَرْضٌ) 2. Mutamakkin Ghairu Amkan/Isim Ghairu Munsharif, yaitu Isim yang menepati bentuk Isim-nya dan tidak bisa menerima tanda Isim-nya yang lain berupa Tanwin. Contoh: (أَحْمَدُ) H. Pembagian lainnya, yaitu: 1. I’rab Zhahir, yaitu I’rab yang tidak ada pencegahnya dalam pengucapannya. Contoh: (رَأَيْتُ الجُحَّاجَ) 2. I’rab Taqdiri, yaitu I’rab yang tercegah dari pengucapannya sebab adanya penghalang, karena ta’adzur (حَضَرَ الفَتَى), istitsqal (عَدَلَ القَاضِي) dan munasabah (هَذَبْنِي أَبِي). V. BENTUK-BENTUK HARAKAT AKHIR KALIMAH MU’RAB (حركاته) A. MU’RAB DENGAN JAZM/MAJZUM (الجزم - مجزوم). Masuk pada fi’il. Contohnya: (لَمْ يَضْرِبْ). Tanda-tandanya adalah sebagai berikut: 1. Sukun (سكون), yaitu: (مضارع صحيح الآخر لم يتصل بشيء) 2. Menghapus huruf Illah (حذف حرف العلة), yaitu: (مضارع اعتل آخره ولم يتصل بشيء) 3. Menghapus Nun (حذف النون), yaitu: (الأفعال الخمسة) B. MU’RAB DENGAN NASHB/MANSHUB (النصب - منصوب). Masuk kepada isim dan fi’il. Contohnya: (كتبَ الدرسَ). Tanda-tandanya adalah sebagai berikut: 1. Fathah (فتحة), yaitu: (اسم مفرد - جمع تكسير - مضارع لم يتصل بشيء) 2. Kasrah (كسرة), yaitu: (جمع المؤنث السالم) 3. Ya’ (ياء), yaitu: (جمع المذكر السالم) 4. Alif (ألف), yaitu: (الأسماء الخمسة) 5. Menghapus Nun (حذف النون), yaitu: (الأفعال الخمسة) C. MU’RAB DENGAN JAR/MAJRUR (الجر - مجرور). Masuk kepada isim. Contohnya: (عَلَى اْلمَكْتَبِ). Tanda-tandanya adalah sebagai berikut: 1. Kasrah (كسرة), yaitu: (اسم مفرد منصرف - جمع تكسير منصرف - جمع مؤنث سالم) 2. Fathah (فتحة), yaitu: (الاسم غير المنصرف) 3. Ya’ (ياء), yaitu: (جمع مذكر سالم - الأسماء الخمسة - المثنى) D. MU’RAB DENGAN RAFA’/MARFU’ (الرفع - مرفوع). Juga masuk kepada isim dan fi’il. Contohnya: (يَجْلِسُ أَحْمَدُ). Tanda-tandanya adalah sebagai berikut: 1. Dhammah (ضمة), yaitu: (اسم مفرد - جمع تكسير - جمع مؤنث سالم - مضارع لم يتصل بشيء) 2. Wawu (واو), yaitu: (جمع مذكر سالم - أسماء خمسة) 3. Alif (ألف), yaitu: (المثنى) 4. Tetapnya Nun (ثبوت النون), yaitu: (الأفعال الخمسة) VI. PEMBAGIAN KALIMAT MU’RAB BERDASARKAN TANDA I’RAB (أقسام المعرب باعتبار علامات الإعراب) A. HARAKAT (بالحركة) 1. Isim Mufrad (الاسم المفرد) adalah kata benda yang menunjukkan jumlah bilangan 1 (satu) atau tunggal, baik mudzakkar (laki-laki) atau mu’annats (perempuan), contohnya: (اَلْكِتَابُ جَدِيْدٌ) 2. Isim Jamak Taksir (اسم الجمع التكسير) adalah kata yang menunjukkan makna banyak lebih dari dua dengan mengubah bentuk tunggalnya, baik dengan mengurangi huruf, menambahkannya, mengubah harakatnya, atau campuran di antara hal-hal tersebut, contohnya: (اَلْكُتُبُ جَدِيْدَةٌ) 3. Isim Jamak Mu’annats Salim (اسم الجمع المؤنث السالم) adalah kata yang menunjukkan makna banyak lebih dari dua untuk perempuan, contohnya: (اَلْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنَاتُ إِخْوَةٌ) 4. Fi’il Mudhari’ Shahih Akhir (الفعل المضارع صحيح الآخر) adalah kalimah fi’il yang huruf-huruf aslinya terhindar dari huruf illah (و - ا - ي), contohnya: (جَاءَ أَحْمَدُ) 5. Fi’il Mudhari’ Mu’tal Akhir (الفعل المضارع المعتل الآخر) adalah kalimah fi’il yang salah satu atau dua huruf aslinya terdiri dari huruf illah (و - ا - ي), contohnya: (يَخْشَى – لَنْ يَخْشَى – لَا يَخْشَ) B. HURUF (بالحرف) 1. Isim Tatsniyah (الاسم المثنى) adalah kata yang menunjukkan kepada makna dua, contohnya: (اَلْكِتَابَانِ جَدِيْدَانِ) 2. Isim Jamak Mudzakkar Salim (اسم الجمع المذكر السالم) adalah kata yang menunjukkan makna banyak lebih dari dua untuk laki-laki secara beraturan, contohnya: (اَلْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنَاتُ إِخْوَةٌ) 3. Asma’ Khamsah (الأسماء الخمسة) adalah kata yang mu’rab (berubah-berubah) yang diakhiri dengan huruf illah (و - ا - ي) yang menyesuaikan harakat sebelumnya, yaitu: (أَبُوْكَ – أَخُوْكَ – حَمُوْكَ – فُوْكَ – ذُوْ) 4. Af’al Khamsah (الأفعال الخمسة) adalah kalimah fi’il mudhari’ yang diimbuhi oleh dhamir tatsniyyah, dhamir jamak atau dhamir mu’annats mukhathabah, yaitu: (تَدْخُلُوْنَ – لَنْ تَدْخُلوْا – لَا تَدْخُلُوْا) VII. MACAM-MACAM KALIMAH MU’RAB (أنواعه) A. ISIM MU’RAB (الاسم المعرب) 1. Marfu’ (مرفوع) i. Fa’il (الفاعل) adalah isim yang melakukan/mendatangkan suatu pekerjaan atau isim marfu’ yang terletak setelah fi’il ma’lum dan menunjukkan atas isim yang melakukan perbuatan, contohnya: (طَارَ العُصْفُوْرُ) ii. Na’ib Fa’il (نائب الفاعل) adalah wakil dari Fa’il atau isim marfu’ yang terletak setelah fi’il majhul dan menempati tempat Fa’il setelah Fa’il tersebut dibuang karena maksud dan tujuan tertentu, contohnya: (فُتِحَ البَابُ) iii. Mubtada’ (المبتدأ) adalah isim yang ber-i’rab rafa’ dan tidak ada amil lafdzi yang masuk kepadanya, contohnya: (التُفَّاحَةُ حُلْوَةٌ) iv. Khabar (الخبر) adalah isim yang disandarkan kepada mubtada’ yang dapat menyempurnakan makna mubtada’, contohnya: (التُفَّاحَةُ حُلْوَةٌ) v. Isim Kana dan saudara-saudaranya (اسم كان وأخواتها) adalah mubtada marfu’ yang dimasuki oleh kana atau oleh salah satu saudaranya, contohnya: (كَانَ البَيْتُ نَظِيْفًا) vi. Isim Kada dan saudara-saudaranya (اسم كاد وأخواتها) adalah setiap mubtada’ marfu’ yang dimasuki oleh kana atau oleh salah satu saudaranya, contohnya: (عَسَى اللهُ أَنْ يَنْصُرَنَا) vii. Isim yang menyerupai Laisa (اسم الحروف المشبهة بليس) adalah setiap mubtada marfu’ yang dimasuki oleh Laisa atau oleh salah satu saudaranya, contohnya: (إِنِ القُصُوْرُ شَاهِقَةً) viii. Khabar Inna dan saudara-saudaranya (خبر إن وأخواتها) adalah setiap khabar mubtada marfu’ yang dimasuki oleh inna atau oleh salah satu saudaranya, contohnya: (إنَّ الجَمْلَ صَبُوْرٌ) ix. Khabar La Nafiyah lil Jinsi (خبر لا النافية للجنس مضافا وشبيها به) adalah setiap khabar mubtada marfu’ yang dimasuki oleh laa nafiyah lil jinsi, contohnya: (لَا شَاهِدَ زُوْرٍ مَحْبُوْبٌ) x. Na’t Marfu’ (نعت المرفوع) adalah isim marfu’ yang disebutkan setelah isim (kata benda) untuk menjelaskan gambaran keadaan atau keadaan yang berhubungan dengan isim tersebut, contohnya: (جَاءَ الرَجُلُ المُهَذَّبُ) xi. Ma’thuf Marfu’ (المعطوف على المرفوع), contohnya: (نَضَجُ الخُوْخُ وَالعِنَبُ) xii. Taukid Marfu’ (التوكيد اللفظي والمعنوي للمرفوع) adalah isim atau kata yang mengikuti kata yang dikuatkan (لِلْمُؤَكَّدِ) baik dalam keadaan rafa’-nya, atau juga merupakan pengulangan untuk menetapkan keadaan yang diulang agar pendengar yakin dengan apa yang telah diucapkan, contohnya: (كَلَّمَنِي الوَزِيْرُ نَفْسُهُ) xiii. Badal Marfu’ (البدل من المرفوع) adalah kata pengganti marfu’ (berharakat dhammah) yang berfungsi menggantikan kedudukan kata sebelumnya tanpa mempergunakan kata penghubung antara badal itu sendiri dengan kata yang diikuti, contohnya: (حَضَرَ أَخُوْكَ حَسَنٌ) 2. Manshub (منصوب) i. Maf’ul Bihi (مفعول به) adalah isim manshub yang menunjukkan kepada orang orang yang ditimpakan pekerjaan pelaku kepadanya dan bentuk pekerjaan tidak berubah karena adanya maf’ul, contohnya: (أَكَلَ الذِئْبُ الخَرُوْفَ) ii. Maf’ul Muthlaq (مفعول مطلق) adalah isim manshub yang berada pada urutan yang ketiga dari tashrifannya fi’il, maf'ul muthlaq juga isim manshub dan bertujuan untuk penegasan dan penjelasan jenis serta jumlah perbuatannya, contohnya: (صَبَغْتُ الثَوْبَ صِبَاغَةً) iii. Maf’ul Liajlih (مفعول لأجله) adalah isim manshub yang bermanfaat untuk menyatakan sebab atau motif terjadinya perbuatan., contohnya: (قُمْ اِحْتِرَامًا لِأُسْتَاذِكَ) iv. Maf’ul Ma’ah (مفعول معه) adalah isim manshub yang terletak sesudah huruf wawu (و) akan tetapi, wawu itu tidak bermakna dan (kata sambung) melainkan mempunyai makna bersama atau kebersamaan, contohnya: (اِسْتَيْقَظْتُ وَالفَجْرَ) v. Maf’ul Fih (مفعول فيه) adalah isim manshub yang menyatakan tempat atau masa-masa terjadinya sebuah perbuatan/pekerjaan, contohnya: (شَرِبَ المَرِيْضُ الدَوَاءَ صَبَاحًا) vi. Isim Munada Nakirah Ghaira Maqshudah (منادى نكرة غير مقصودة) adalah isim nakirah yang jatuh setelah huruf nida’ yang dimaksudkan tidak untuk sesuatu yang tertentu, contohnya: (يَا بَائِعَ التِيْنِ) vii. Isim Mustatsna (مستثنى) adalah isim manshub yang terletak setelah huruf istitsna’ untuk menyatakan hukum yang bertolak belakang dengan sebelumnya atau menerangkan kata yang yang 'dikecualikan' yang jatuh setelah huruf istitsna', contohnya: (حَضَرَ الأَصْدِقَاءُ إِلَّا عَلِيًّا) viii. Hal (حال) adalah isim manshub yang menjelaskan keadaan yang masih samar atau sifat yang memberi keterangan suatu keadaan/kondisi, contohnya: (أَقْبَلَ المَظْلُوْمُ بَاكِيًا) ix. Tamyiz (تمميز) adalah isim manshub yang disebutkan sebagai penjelas dari sesuatu yang masih samar dan butuh penjelasan, contohnya: (طَابَ المَكَانُ هَوَاءً) x. Khabar Kana dan saudaranya (خبر كان وأخواتها) adalah setiap khabar mubtada manshub yang dimasuki oleh kana atau oleh salah satu saudaranya, contohnya: (كَانَ الزِحَامُ شَدِيْدًا) xi. Khabar Kada dan saudaranya (خبر كاد وأخواتها) adalah setiap khabar mubtada manshub yang dimasuki oleh kada atau oleh salah satu saudaranya, contohnya: (كَادَ مُحَمَّدٌ ذَاهِباً) xii. Khabar Huruf yang menyerupai Laisa (خبر الحروف لمشبهة بليس) adalah setiap khabar mubtada manshub yang dimasuki oleh Laisa atau oleh salah satu saudaranya, contohnya: (إِنِ القُصُوْرُ شَاهِقَةً) xiii. Isim Inna dan saudaranya (اسم أن وأخواتها) adalah setiap mubtada’ manshub yang yang didahului inna dan saudaranya, contohnya: (إنَّ البَابَ مَفْتُوْحٌ) xiv. Isim La Nafiyah lil Jinsi (اسم لا نافية للجنس مضافا وشبيها به) adalah isim manshub yang mengindikasikan atas penafiyan jenis yang statusnya menjadi khabar yang jatuh sesudah “La”, contohnya: (لَا طَالِبَ عِلْمٍ مَذْمُوْمٌ) xv. Na’t Manshub (نعت المنصوب) adalah isim manshub yang disebutkan setelah isim (kata benda) untuk menjelaskan gambaran keadaan atau keadaan yang berhubungan dengan isim tersebut, contohnya: (اِلْتَقَيْتُ عَلِيًّا الفَاضِلَ) xvi. Ma’thuf ‘Alaihi Manshub (المعطوف عليه) adalah isim manshub yang terletak setelah huruf athaf yang i’rab-nya mengikuti isim sebelum huruf athaf, contohnya: (أَكَلْتُ الخُوْخَ وَالعِنَبَ) xvii. Taukid Manshub (التوكيد اللفظي والمعنوي للمنصوب) adalah isim atau kata yang mengikuti kata yang dikuatkan (لِلْمُؤَكَّدِ) baik dalam keadaan manshub-nya, atau juga merupakan pengulangan untuk menetapkan keadaan yang diulang agar pendengar yakin dengan apa yang telah diucapkan, contohnya: (قَرَأْتُ الكِتَابَ كُلَّهُ) xviii. Badal Manshub (البدل من المنصوب) adalah kata pengganti manshub (berharakat fathah) yang berfungsi menggantikan kedudukan kata sebelumnya tanpa mempergunakan kata penghubung antara badal itu sendiri dengan kata yang diikuti, contohnya: (قَابَلْتُ التَاجِرَ خَلِيْلًا) 3. Majrur (مجرور) i. Idhafah (الإضافة) adalah penyandaran suatu kalimat isim kepada kalimat lain untuk menunjukkan kepada pengertian yang lebih khusus atau penggabungan dua kalimat isim yang menyebabkan kalimat isim yang kedua tersebut dibaca jar selamanya., contohnya: (نُوْرُ الشَمْسِ قَوِيٌّ) ii. Huruf Jarr (حروف الجر) adalah huruf-huruf tertentu yang membuat kata (isim) menjadi majrur (berharakat kasrah), contohnya: (نَزَلَ المَطَرُ مِنَ السَّمَاءِ) iii. Na’t Majrur (نعت المجرور) adalah isim majrur yang disebutkan setelah isim (kata benda) untuk menjelaskan gambaran keadaan atau keadaan yang berhubungan dengan isim tersebut, contohnya: (نَظَرْتُ فِي كِتَابٍ مُفِيْدٍ) iv. Ma’thuf ‘Alaihi Majrur (معطوف عليه) adalah isim majrur yang terletak setelah huruf athaf yang i’rab-nya mengikuti isim sebelum huruf athaf, contohnya: (تَجَوَّلْتُ فِي الحَدَائِقِ وَالسَاحَاتِ) v. Taukid (توكيده) adalah isim atau kata yang mengikuti kata yang dikuatkan (لِلْمُؤَكَّدِ) baik dalam keadaan majrur-nya, atau juga merupakan pengulangan untuk menetapkan keadaan yang diulang agar pendengar yakin dengan apa yang telah diucapkan, contohnya: (سَلَّمْتُ عَلَى المُدِيْرِ نفسِهِ) vi. Badal Minhu (البدل منه) adalah isim yang diikuti badal, contohnya: (أَصْغَيْتُ إِلَى الخَطِيْبِ عَلِيٍّ) B. FI’IL MU’RAB (الفعل المعرب) Fi’il mu’rab adalah fi’il mudhari’ yang tidak bertemu dengan Nun Niswah atau Nun Taukid secara langsung. Terbagi menjadi tiga: 1. Fi’il Mudhari’ Marfu’ (مرفوع). Tanda-tandanya adalah: i. Dhammah (ضمة). Contohnya: (أَنَا أَكْتُبُ) ii. Tetapnya huruf Nun (ثبوت النون) pada Af’al Khamsah (الأفعال الخمسة). Contohnya: (أَنتُمَا تَكْتُبَانِ – هُمَا يَكْتُبَانِ – أَنتُم تَكْتُبُونَ – هُمْ يَكْتُبُونَ – أَنْتِ تَكْتُبِينَ) 2. Fi’il Mudhari’ Manshub (منصوب). Tanda-tandanya adalah: i. Fathah (فتحة). Contohnya: (لَنْ أَكْتُبَ) ii. Menghapus Nun (حذف النون). Contohnya: (لَنْ تَكْتُبَا – لَنْ يَكْتُبَا –لَنْ تَكْتُبُوا – لَنْ يَكْتُبُوا – لَنْ تَكْتُبِي) 3. Fi’il Mudhari’ Majzum (مجزوم). Tanda-tandanya adalah: i. Sukun (سكون). Contohnya: (لَمْ أَكْتُبْ) ii. Menghapus huruf Nun (حذف النون). Contohnya: (لَمْ يَكْتُبَا – لَمْ تَكْتُبَا – لَمْ تَكْتُبُوا – لَمْ يَكْتُبُوا – لَمْ تَكْتُبِي) iii. Menghapus huruf Illah (حذف حرف العلة). Contohnya: (لَمْ يَرْضَ – لَمْ يَشْكُ – لَمْ يَرْمِ)