Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto
ISIM MA’RIFAH
YANG DISERTAI ALIF LAM (الاسم المعرفة المعرف بــ "أل")
(1) Pengertian Alif Lam; (2) Macam-Macam Alif
Lam (Alif Lam Ta’rif Al-Ahdiyyah wa Al-Jinsiyyah & Alif Lam Ziyadah); (3) Lafaz yang Tidak Bisa
Menerima Alif Lam Namun Menempati Lafaz yang Bisa Menerima Alif Lam;
Soal-Soal Latihan.
Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab
PEMBAHASAN ILMU NAHWU TERLENGKAP (klik disini)
##########
MATERI KEILMUAN ISLAM LENGKAP (klik disini)
MATERI KEILMUAN ISLAM LENGKAP (klik disini)
Artikel Bebas - Tafsir - Ulumul Qur'an - Hadis - Ulumul Hadis - Fikih - Ushul Fikih - Akidah - Nahwu - Sharaf - Balaghah - Tarikh Islam - Sirah Nabawiyah - Tasawuf/Adab - Mantiq - TOAFL
##########
BAB 10 : ISIM MA’RIFAH YANG DISERTAI ALIF LAM (الاسم المعرفة المعرف بــ "أل") I. PENGERTIAN ALIF LAM (تعريف "ال") Adalah Isim yang menentukan/me-ma’rifah-kan musamma dengan perantara Alif Lam. II. MACAM-MACAM ALIF LAM (أنواع "ال") A. Alif lam (ال) Ta’rif dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Alif Lam Ahdiyyah (ال العهدية) yaitu al yang berfaidah untuk menjelaskan tentang keadaan yang telah diketahui sebelumnya. Alif lam lil ‘ahdi dibagi menjadi tiga, yaitu: i. Lil ‘ahdi dzihni (ال للعهدي الذهني), yaitu apabila maksud dari lafaz yang kemasukan (ال) sudah diketahui dalam hati. Contoh: (إِذْ هُمَا فى الغَارِ) disini menjelaskan bahwasanya Rasulullah dan Abu Bakar masuk ke dalam gua Tsur. ii. Lil ‘ahdi dzikri (ال للعهدي الذكري), yaitu apabila lafaz yang kemasukan alif lam (ال) sudah disebutkan sebelumnya. Contoh: (جَاءَنِى رَجُلٌ فَأَكْرَمْتُ الرَجُلَ), iii. Lil ‘ahdi khudhur (ال للعهدي الحضور) yaitu apabila lafaz yang kemasukan alif lam (ال) perkaranya khadir. Seperti di samping kita ad seorang lelaki, kita ucapkan: (أَكْرَمْتُ الرَّجُلَ) dan (اليَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ). 2. Alif Lam Jinsiyyah (ال الجنسية) dibagi menjadi tiga, yaitu: i. Istighraqi Afrad (استغراق الأفراد), yaitu apabila tempatnya alif lam (ال) bisa di tempati lafaz (كل). Contoh: (إِنَّ الإِنْسَانَ لَفِيْ حُسْرٍ) sah diucapkan (كُلُّ الإِنْسَانِ) ii. Istighraqi Jinsi (استغراق الجنس), yaitu apabila tempatnya alif lam (ال) bisa ditempati lafaz (كل) secara majaz. Contoh: (أَنْتَ الرَّجُلُ عِلْمًا) sah diucapkan (كُلُّ الرَجُلِ). iii. Haqiqah (الحقيقة), yaitu untuk mengisyaratkan pada hakikat suatu perkara yang hadir di dalam hati tanpa memandang pada masing-masing individu (afrad), dan lafaz yang dimasuki alif lam (ال) sama maknanya dengan alam jenis. Contoh: (الرَجُلُ خَيْرٌ مِنَ الْمَرْءَةِ). Alif lam (ال) tersebut menjelaskan bahwa dzatnya laki-laki atau jenisnya laki-laki itu lebih baik (bagi kekuatan mental dan sebagainya) dari dzatnya perempuan. B. Alif Lam (ال) ziyadah dibagi menjadi 2 macam, yaitu: 1. Alif Lam (ال) yang ditambah secara lazimah (tetap) pada lafaz yang sejak asal cetakannya sudah ada alif lam-nya. Contoh: (اللآت) (الآن) (الذين) (اللاتي) 2. Alif Lam (ال) yang ditambah secara tidak tetap (ghairu lazimah) yaitu ada 3 yaitu: i. Karena dharurat syair. Contoh: (وَلَقَدْ جَنَيْتُكَ أَكْمُوءًا أَوْ عَسَاقِلًا # وَلَقَدْ نَهَيْتُكَ عَنْ بَنَاتِ الأَوْبَرُ) bentuk asalnya (بنات أوبر) ditambahkan alif dan lam (ال) ii. Alif Lam (ال) ziyadah untuk memandang nama asal. Alam manqul bisa kemasukan alif lam (ال) dengan tujuan untuk memandang pada lafaz atau maknanya sebelum dijadikan alam, dengan demikian alif lam-nya merupakan alif lam (ال) ziyadah, karena tidak menyebabkan ma’rifah walaupun membuang atau menyebutkannya hukumnya sama saja. Contoh: a. Lafaz (الفضل). Sebelum dijadikan alam asalnya adalah masdar yang bisa kemasukan alif lam (ال), dan juga melihat pada makna asalnya, yaitu agar orang yang diberi nama fadhil (yang artinya utama) menjadi orang yang memiliki keutamaan. b.Lafaz (الحارث). Sebelum dijadikan alam (nama) lafaz ini adalah isim fail yang bisa kemasukan alif lam (ال), dan juga melihat pada makna asalnya, yaitu agar orang yang diberi nama harits (petani) bisa hidup menjadi petani yang berhasil. c. Lafaz (النعمان). Lafaz ini kemasukan alif lam (ال) untuk melihat lafaz asalnya yaitu nama daerah, dan melihat asalnya adalah sifat merah yang selalu melekat (iltizaam) pada darah. iii. Alif Lam Lil Ghalabah (ال للغلبة), yaitu isim yang pada asal cetaknya untuk umum, kemudian dalam penggunaannya menjadi khusus. Alam Ghalabah yang bersamaan dengan alif lam (ال). Alif Lam dalam Alam Ghalabah ini hukumnya wajib dibuang jika: Menjadi Munada. Contoh: (يَا مَدِيْنَةُ). Di-idhafah-kan. Contoh: (مَدِيْنَةُ الرَسُوْلِ). Lafaz Alam ini ada dua, yaitu: a. Berupa Mudhaf. Contoh: (اِبْنٌ عٌمَر), (اِبْنُ عَبَّاس) dan (اِبْنُ مَسْعُوْد). Ketiga lafaz ini makna umumnya untuk setiap orang yang menjadi anak ketiga orang tersebut. Tetapi kemudian untuk berlakunya, ia menjadi tertentu dengan mengalahkan yang lain (Ghalabah), yaitu utk orang yang namanya dimulai dengan (عَبْدُ اللهِ), menjadi: (عبد الله بن عمر) (عبد الله بن عباس) dan (عبد الله بن مسعود). b. Berupa Lafaz yang Bersamaan dengan Alif Lam. Contoh: (العَقَبَة). Pada lafaz ini asal maknanya umum, yaitu untuk setiap jalan pegunungan yang menanjak yang sulit dilalui kemudian menjadi khusus yaitu jalan terjal yang ada di Mina, atau contoh lainnya yaitu lafaz (المدينة), lafaz ini asalnya umum untuk setiap kota kemudian dijadikan khusus yang mempunyai makna kota Al-Madinah Al-Munawarah. III. LAFAZ YANG TIDAK BISA MENERIMA ALIF LAM NAMUN MENEMPATI LAFAZ YANG BISA MENERIMA ALIF LAM A. Lafaz (ذِيْ) yang bermakna (صاحب) yaitu orang yang memiliki. B. Lafaz (مَنْ الاستفهامية أو الشرطية) yang bermakna (إنسان). C. Lafaz (ما الاستفهامية أو الشرطية) yang bermakna (شيء) D. Lafaz (صه) yang bermakna (سكوتا) yang mengganti (اسكت) Sungguh aku telah mematikan untukmu jamur kecil dan jamur besar, dan sungguh aku telah mencegahmu memetik jamur terucuk.
0 Comments