Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto
MATERI KEILMUAN ISLAM LENGKAP (klik disini)
BAB 57 : TA’NITS (التأنيث) I. TANDA-TANDA ISIM MU’ANNATS YANG MUTAMAKKIN/MU’RAB (علامات الاسم المؤنث المتمكن أو المعرب) A.
Huruf Ta’. Ta’ di dalam menunjukkan mu’annats lebih banyak berlakunya
dan lebih jelas tanda-tandanya dibandingkan alif, karena mu’annats
dengan huruf Ta’ sudah tidak ada keserupaan dengan yang lainnya,
sedangkan huruf alif masih ada keserupaan dengan yang lainnya, seperti
berupa alif ilhaq atau alif taksir. Ta’ dibagi menjadi dua yaitu: 1. Ta’ yang berharakat, yang masuk khusus pada isim. Contoh: (قَائِمَةٌ) 2. Ta’ yang mati, yang masuk khusus pada fi’il. contoh: (قَامَتْ) B. Alif, dibagi menjadi dua yaitu: 1.
Alif Maqshurah (الألف المقصورة), yaitu alif layyinah yang ditambahkan
pada bentuk isim dengan tujuan menunjukkan mu’annats. Contoh: (حُبْلَى)
(حُسْنَى)2.
Alif Mamdudah (الألف الممدودة), yaitu alif layyinah yang ditambahkan
pada bentuk isim dengan tujuan menunjukkan mu’annats, yang sebelumnya
alif tersebut ditambahkan alif, lalu diganti dengan hamzah. Contoh:
(صَغْرَاءُ) (سَوْدَاءُ)II. PEMBAGIAN ISIM MU’ANNATS (أقسام الاسم المؤنث) A. Mu’annats Lafzi (المؤنث اللفظي), yaitu isim yang menunjukkan mu’annats dengan disertai salah satu dari dua tanda mu’annats. B.
Mu’annats Maknawi (المؤنث المعنوي), yaitu isim yang menunjukkan
mu’annats tidak disertai tanda mu’annats dalam segi lafaznya, hukumnya
sama’i atau terdengar orang Arab mengucapkannya. Isim seperti ini dapat
diketahui dengan: 1.
Dhamir yang kembali padanya berupa dhamir mu’annats. Contoh: (الكَتِفُ
نَهَشْتُهَا) (العَيْنُ كَحَلْتُهَا) (النَارُ وَعَدَهَا اللهُ الَّذِيْنَ
كَفَرُوْا)2. Ketika di-tashghir ta’-nya dikembalikan. Contoh: (يَدٌ - يُدَيَّةٌ) (عَيْنٌ - عُيَيْنَةٌ) 3. Isim isyarah-nya berupa mu’annats. Contoh: (هَذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي كُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُوْنَ) 4. Sifah-nya berupa mu’annats. Contoh: (أَكَلْتُ كَتِفًا مَشْوِيَّةً)5. Khabar-nya berupa mu’annats. Contoh: (يَدُكَ طَوِيْلَةٌ) 6. Hal-nya berupa lafaz mu’annats. Contoh: (رَأَيْتُ يَدَكَ ضَارِبَةً) 7. Fi’il yang disandarkan padanya terdapat tanda ta’nits. Contoh: (كُحِلَتِ العَيْنُ) 8. Isim adad-nya menggunakan isim adad ma’dud mu’annats. Contoh: (وَهِيَ ثَلَاثُ أَذْرُعٍ) III. KETENTUAN LAINNYA (الضوابط الأخرى) A. Anggota badan yang berpasangan yang dihukumi mu’annats, antara lain: (عَيْنٌ) (رِجْلٌ) (أُصْبُعٌ) (يَدٌ) (أُذُنٌ) (سِنٌّ)B. Anggota badang yang berpasangan yang dihukumi mudzakkar, antara lain: (حَاجِبٌ) (لَحْيٌ) (صُدْغٌ) (مِرْفَقٌ) (خَذٌ) (كَوْعٌC. Ada juga yang dapat dihukumi mu’annats dan mudzakkar, antara lain: (إِبْطٌ) (عَضُدٌ)D. Isim-isim yang tidak bisa diberdakan ini cara membedakannya adalah: 1. Yang bersamaan dengan huruf Ta’, dihukumi mua’annats. Contoh: (نَمْلَةٌ) (قَمْلَةٌ)2. Yang bersamaan tanpa Ta’, dihukumi mudzakkar. Contoh: (بُرْعُوْثٌ) (لِسَانٌ) (إِبْطٌ) (قَفَا) (عُنُقٌ)IV. MACAM-MACAM TA’ (أنواع التاء) A.
Ta’ Fariqah, yaitu Ta’ yang ditambahkan pada isim untuk membedakan
antara mudzakkar dan mu’annats-nya, yaitu tidak bersamaan dengan Ta’
tersebut dihukumi mudzakkar. Contoh: 1. Isim Fa’il (صَائِمٌ - صَائِمَةٌ) 2. Isim Maf’ul (مَحْمُوْدٌ - مَحْمُوْدَةٌ) 3. Isim Sifah Musyabbihat (حَسَنٌ - حَسَنَةٌ) 4. Sighah Mubalaghah (كَذَّابٌ - كَذَّابَةٌ) 5. Isim Manshub yang di-nisbah-kan (عَرَبِيٌّ - عَرَبِيَّةٌ) 6. Isim Jamid (فَتَى - فَتَاةٌ) (اِمْرُئٌ - اِمْرَأَةٌ) (رَجُلٌ - رَجُلَةٌ) B.
Ta’ Mubalaghah, yaitu Ta’ yang didatangkan untuk menunjukkan arti
mubalaghah dalam artian lebih/sangat/banyak. Contoh: (رَاوِيَةٌ)C.
Ta’ Li Ta’kidi Mubalaghah, yaitu Ta’ yang didatangkan untuk menguatkan
arti mubalaghah. Contoh: (عَلَّامَةٌ) (نَسَّابَةٌ) (جَبَّارَةٌD.
Ta’ yang ditambahkan untuk membedakan satuannya dari jenisnya dalam
hal ciptaan Allah. yang bersamaan Ta’ berarti menunjukkan arti satu atau
sebuah dari jenisnya. Contoh: (تَمْرٌ - تَمْرَةٌ) (نَخْلٌ - نَخْلَةٌ)
(شَجَرٌ - شَجَرَةٌ) (وَرَقٌ - وَرَقَةٌ)E.
Ta’ yang ditambahkan untuk membedakan satunya dari jenisnya dalam hal
bantuan manusia/mashnu’at. Yang bersamaan Ta’ berarti menunjukkan
satu/sebuah. Contoh: (سَفِيْنٌ - سَفِيْنَةٌ) (قَلَنْسُوٌ - قَلَنْسُوَةٌ)
(لَبِنٌ - لَبِنَةٌ)F.
Ta’ yang digunakan untuk membedakan jenis dari satuannya. Yakni yang
bersamaan Ta’ berarti jenis, yang tidak bersamaan Ta’ berarti
menunjukkan satu/sebuah. Contoh (حَبْأَةٌ - حَبْأٌ) (كَمْأَةٌ - كَمْأٌ) G.
Ta’ Muaqabah, yaitu Ta’ yang ditambahkan sebagai ganti dari Ya’
Shighah Muntaha Al-Jumu’ yang ikut wazan (مَفَاعِيْلُ) dan sejenisnya.
Contoh: (أَسَاتِيْذُ - أَسَاتِيْذَةُ) (تَلَامِيْذُ - تَلَامِيْذَةُ)
(حَجَاجِيْحُ - حَجَاجِيْحَةُ)H.
Ta’ yang didatangkan untuk menunjukkan nisbah/sebagai ganti Ya’
Nisbah. Contoh: (أَشْعَرِيٌّ - أَشَاعِرَةُ) (مَهْلَبِي - مَهَالِبَةُ)
(أَشْعَنِي - أَشَاعِنَةُ) (أَزْرَقِي - أَزَارِقَةُ)I.
Ta’ yang ditambahkan untuk menunjukkan dibahasa-arabkannya isim
a’jam. Contoh: (كَيْلَجَةٌ - كَيَالِجَةٌ) (مَوْزَجٌ - مَوَازِجَةٌ)J. Ta’ yang datang sekedar memperbanyak huruf beberapa kalimah dari sebelumnya. Contoh: (سِقَايَةٌ) (غُرْفَةٌ) (بَلْدَةٌ) K.
Ta’ Iwadh, yaitu Ta’ yang didatangkan sebagai ganti dari Fa’ Fi’il,
Ain Fi’il atau Lam Fi’il. Contoh: (عِدَةٌ - وَعْدٌ) (إِقَامَةٌ -
إِقْوَامٌ) (سَنَةٌ - سَنَوٌ) L. Ta’ Lazimah, yaitu Ta’ yang menetap/tidak bisa dipisahkan pada suatu isim. Dalam hal ini ada tiga macam, yaitu: 1. Berada pada isim yang digunakan untuk mudzakkar dan mu’annats. Contoh: (رَبْعَةٌ). Berada pada isim yang khusus dipergunakan untuk mu’annats guna men-taukid-i ke-mudzakkar-annya. Contoh: (رَجُلٌ بُهْمَةٌ)3.
Berada pada isim yang khusus dipergunakan untuk mu’annats guna
men-taukid-i ke-mu’annats-annya. Contoh: (نَاقَةٌ) (نَعْجَةٌ) (خُؤُلَةٌ)
(عُمُوْمَةٌ)M.
Ta’ Ta’nits As-Sakinah, yaitu Ta’ yang mati yang masuk pada Fi’il Madhi
yang menunjukkan bahwa Fa’il yang disandarkan kepadanya adalah
mu’annats. Contoh: (قَالَتِ امْرَأَةٌ) N. Ta’ Mudhara’ah, yaitu Ta’ yang berada pada permulaan Fi’il Mudhari’ untuk menunjukkan arti ghaibah dan khitab. V. WAZAN-WAZAN ALIF TA’NITS MAQSHURAH (أوزان ألف التأنيث المقصورة) A. Wazan (فُعَلَى). Contoh: (أُرْبَى) (أُدَمَى) (شُعُبَى) (أُرَنَى) (جُنَفَى) (جُعَبَى). Wazan ini juga bisa digunakan untuk lafaz yang akhirnya berupa alif maqshurah atau mamdudah. Contoh: 1. Isim (خُشَشَاءُ) artinya nama tulang yang ada di belakang telinga. 2. Sifat (اِمْرَأَةٌ نُفَسَاءُ) artinya wanita yang nifas. B. Wazan (فُعْلَى). Contoh: 1. Isim (بُهْمَى) artinya nama tumbuhan. 2. Sifat (حُبْلَى) (طُوْلَى) artinya wanita hamil dan wanita yang tinggi. 3. Mashdar (رُجْعَى) (بُشْرَى) artinya kembali dan gembira. C. Wazan (فَعَلَى). Contoh: 1. Isim Jamid (بَرَدَى) artinya nama sungai yang ada di Damaskus. 2. Isim sifah (حَيَدَى) artinya yang menyimpang dari tempat berteduhnya. 3. Mashdar (مَرَطَى) artinya berjalan cepat. D. Wazan (فَعْلَى). Contoh: 1. Jamak (جَرْحَى) artinya orang yang luka-luka. 2. Mashdar (نَجْوَى) artinya bisikan atau rahasia. 3. Sifah (شَبْعَى) artinya orang yang kenyang. E. Wazan (فُعَالَى). Contoh: 1. Isim Jamid (سُمَانَى) (حُبَارَى) artinya burung puyuh dan nama jenis burung. 2. Jamak (سُكَارَى) artinya para pemabuk. F. Wazan (فُعَّلَى). Contoh: (سُمَّهَى) artinya perkara yang bathil. G. Wazan (فِعَلَّى). Contoh (سِبَطْرَى) (دِفَقَّى) artinya berjalan dengan sombong dan berjalan cepat. H. Wazan (فِعْلَى). Contoh: 1. Mashdar (ذِكْرَى) artinya peringatan atau kenang-kenangan. 2. Jamak (ظِرْبَى) (حِبْلَى) artinya musang dan kamar pengantin/kelambu. I. Wazan (فِعِّيْلَى), hanya dari mashdar. Contoh: (حِثِّيْثَي) artinya dorongan/anjuran. J. Wazan (فُعُلَّى). Contoh: (كُفُّرَى) (بُدُّرَى) artinya nama mangkuk tempat bunga kurma dan pemborosan. K. Wazan (فُعَّيْلَى). Contoh: (خَلَّيْطَى) (لُغَيْزَى) artinya campur dan teka-teki. L. Wazan (فُعَّالَى). Contoh: (خُبَّازَى) (شُقَّارَى) (حُضَّارَى) artinya nama tumbuhan, nama tumbuhan dan nama burung. Adapun lafaz yang ada alif maqshurah yang tidak mengikuti 12 wazan di atas hukumnya langka/sedikit penggunaannya, antara lain: A. Wazan (فَعْيَلَى). Contoh: (خُيْسَرَى) artinya kerugian.B. Wazan (فَعْلَوَى). Contoh: (هَرْنَوَى) artinya nama tumbuhan. C. Wazan (فَعْوَلَى). Contoh: (قَعْوَلَى) artinya macam-macam dari gaya jalan orang tua. D. Wazan (فَيْعُوْلَى). Contoh: (فَيْضُوْضَى) artinya serah terima. E. Wazan (فَوْعُوْلَى). Contoh: (فَوْضُوْضَى) artinya serah terima. F. Wazan (فُعَلَايَا). Contoh: (بُرَحَايَا) artinya untuk kekaguman. G. Wazan (أَفْعِلَاوَى). Contoh: (أَرْبِعَاوَى) artinya macam gaya jalan kelinci. H. Wazan (فَعَلُوْتَى). Contoh: (رَهَبُوْتَى) (رَغَبُوْتَى) artinya takut/wibawa dan takut/simpati. I. Wazan (فَعْلَلُوْلَى). Contoh: (حَنْدَقُوْقَى) artinya nama tumbuhan. J. Wazan (فَعَيَّلَى). Contoh: (هَبَيَّخَى) artinya berjalan dengan sombong. K. Wazan (يَفْعَلَى). Contoh: (يَهْيَرَى) artinya kebatilan L. Wazan (اِفْعَلَّى). Contoh: (اِيْجَلَّى) artinya nama tempat. M. Wazan (مَفْعِلَّى). Contoh: (مَكْوِرَّى) artinya kelinci besar. N. Wazan (مَفْعِلَّى). Contoh: (مُكْوِرَّى) artinya tinja yang besar (telitong). O. Wazan (مِفْعِلَّى). Contoh: (مِرْقِدَّى) artinya orang yang cekatan. P. Wazan (فَوْعَلَى). Contoh: (دَوْدَرَى) artinya orang yang besar. VI. WAZAN-WAZAN ALIF TA’NITS MAMDUDAH (أوزان ألف التأنيث الممدودة) A.
Wazan (فَعْلَاءُ). Contoh: (1) Isim Jamid (صَحْرَاءُ) artinya sahara,
gurun, padang pasir; (2) Mashdar (رَغْبَاءُ) artinya keinginan; (3)
Jamak (طَرْفَاءُ) artinya pohon; (4) Isim Sifah (حَمْرَاءُ) (هَطْلَاءُ)
artinya yang merah dan yang cerdas. B.
Wazan (أَفْعِلَاءُ), ain fi’il-nya dibaca tiga wajah, yaitu fathah,
kasrah dan dhammah. Contoh: (أَرْبِعَاءُ) artinya hari Rabu. C. Wazan (أَفْعَلَاءُ). Contoh: (أَرْبَعَاءُ) artinya hari Rabu. D. Wazan (أَفْعُلَاءُ). Contoh: (أَرْبُعَاءُ) artinya hari Rabu. E. Wazan (فَعْلَلَاءُ). Contoh: (عَقْرَبَاءُ) artinya nama tempat/kalajengking betina. F. Wazan (فِعَالَاءُ). Contoh: (قِصَصَاءُ) artinya qishash/hukuman mati. G. Wazan (فُعْلُلَاءُ). Contoh: (قُرْفُصَاءُ) artinya cara duduk seperti anjing. H. Wazan (فَاعُوْلَاءُ). Contoh: (عَاشُوْرَاءُ) artinya tanggal 10 Muharram. I. Wazan (فَاعِلَاءُ). Contoh: (قَاصِعَاءُ) artinya nama liang/liang hewan marmot. J. Wazan (فِعْلِيَاءُ). Contoh: (كِبْرِيَاءُ) artinya sombong/keagungan. K. Wazan (مَفْعُوْلَاءُ). Contoh: (مَشْيُوْخَاءُ) artinya kumpulan orang-orang lanjut usia. L.
Wazan (فِعَالَاءُ), ain fi’il-nya dibaca tiga wajah, yaitu fathah,
kasrah dan dhammah. Contoh: (بَرَسَاءُ) artinya manusia. M. Wazan (فَعِيْلَاءُ). Contoh: (بَرِيْسَاءُ) artinya manusia. N. Wazan (فَعُوْلَاءُ). Contoh: (دَبُوْقَاءُ) (حَرُوْرَاءُ) artinya kotoran/jarring rambut yang dikepang dan nama tempat. O. Wazan (فُعَلَاءُ). Contoh: (نُفَسَاءُ) artinya wanita yang nifas. P. Wazan (فَعَلَاءُ). Contoh: (جَنَفَاءُ) artinya nama tempat. Q.Wazan (فِعَلَاءُ). Contoh: (سِيَرَاءُ) artinya kain bergaris yang terbuat dari sutra, nama jubbah yang bergaris kuning.
0 Comments