Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto
MATERI KEILMUAN ISLAM LENGKAP (klik disini)
BAB 52 : ISIM ASHWAT (أسماء الأصوات) I. PENGERTIAN (تعريف اسم الأصوات) Isim aswat sesuai namanya adalah isim yang terbentuk dari
suara, baik itu suara hewan yang tidak berakal ataupun yang masih belum
bisa berbicara seperti anak kecil/bayi, atau juga suara benda mati yang
terkena gesekan atau benda jatuh, atau juga suara pukulan, dan lain
sebagainya. Ashwat disamakan hukumnya untuk Isim Fi’il, dengan kata lain
tetap memakai satu format lafal dalam penunjukan sebuah makna,
beramal tapi tidak bisa diamali, baik tunggal, mutsanna, jamak,
muzakkar dan mu’annats. Semua Isim Aswat ialah Sima’iy bawaan dari orang
Arab. Isim aswat wajib mabni karena ada keserupaan dengan
huruf-huruf muhmalah/huruf yang tidak beramal, yaitu sama-sama tidak
bisa beramal dan tidak bisa diamali. Dalam bentuk lafanya, isim ashwat
bisa menunjukkan pada makna yang dimaksud tanpa membutuhkan pada kata
yang lain, hanya saja isim ashwat tidak mengandung dhamir mustatir
sebagaimana isim fi’il. II. PEMBAGIAN (أقسام اسم الأصوات) A. Lafaz-lafaz yang ditujukan untuk hewan yang tidak berakal atau tidak dapat berkata (seperti anak kecil). Contoh: 1. Lafaz (هَلَا) digunakan untuk menghardik kuda. 2. Lafaz (هَيْدٌ) atau (هَاد) digunakan untuk membentak unta yang lambat jalannya supaya kencang. 3. Lafaz (هُسْ) digunakan untuk menghalau kambing. 4. Lafaz (كَخْ كَخْ) digunakan untuk menangkal anak kecil. B. Untuk mengisahkan bunyi/suara dari hewan atau benda mati. Contoh: 1. Lafaz (غاق) bermakna suara burung gagak. 2. Lafaz (طق) bermakna suara batu jatuh. 3. Lafaz (قب) bermakna suara pukulan pedang.
0 Comments