BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto


Kursus Bimbingan Belajar Bahasa Arab Ilmu Nahwu, Sharaf, I'rab & TOAFL


HURUF JAR (حروف الجر)

(1) Pengertian Huruf Jar; (2) Huruf-Huruf Jar (Min, Ilaa, ‘An, ‘Alaa, Fii, Rubba, Bi, Ka, Li, Mundzu & Huruf Qasam Bi/Ta/Wa); (3) Ketentuan-Ketentuan Lainnya; Soal-Soal Latihan.


(1) Pengertian Huruf Jar; (2) Huruf-Huruf Jar (Min, Ilaa, ‘An, ‘Alaa, Fii, Rubba, Bi, Ka, Li, Mundzu & Huruf Qasam Bi/Ta/Wa); (3) Ketentuan-Ketentuan Lainnya; Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Huruf Jar; (2) Huruf-Huruf Jar (Min, Ilaa, ‘An, ‘Alaa, Fii, Rubba, Bi, Ka, Li, Mundzu & Huruf Qasam Bi/Ta/Wa); (3) Ketentuan-Ketentuan Lainnya; Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Huruf Jar; (2) Huruf-Huruf Jar (Min, Ilaa, ‘An, ‘Alaa, Fii, Rubba, Bi, Ka, Li, Mundzu & Huruf Qasam Bi/Ta/Wa); (3) Ketentuan-Ketentuan Lainnya; Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Huruf Jar; (2) Huruf-Huruf Jar (Min, Ilaa, ‘An, ‘Alaa, Fii, Rubba, Bi, Ka, Li, Mundzu & Huruf Qasam Bi/Ta/Wa); (3) Ketentuan-Ketentuan Lainnya; Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Huruf Jar; (2) Huruf-Huruf Jar (Min, Ilaa, ‘An, ‘Alaa, Fii, Rubba, Bi, Ka, Li, Mundzu & Huruf Qasam Bi/Ta/Wa); (3) Ketentuan-Ketentuan Lainnya; Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Huruf Jar; (2) Huruf-Huruf Jar (Min, Ilaa, ‘An, ‘Alaa, Fii, Rubba, Bi, Ka, Li, Mundzu & Huruf Qasam Bi/Ta/Wa); (3) Ketentuan-Ketentuan Lainnya; Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Huruf Jar; (2) Huruf-Huruf Jar (Min, Ilaa, ‘An, ‘Alaa, Fii, Rubba, Bi, Ka, Li, Mundzu & Huruf Qasam Bi/Ta/Wa); (3) Ketentuan-Ketentuan Lainnya; Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Huruf Jar; (2) Huruf-Huruf Jar (Min, Ilaa, ‘An, ‘Alaa, Fii, Rubba, Bi, Ka, Li, Mundzu & Huruf Qasam Bi/Ta/Wa); (3) Ketentuan-Ketentuan Lainnya; Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Huruf Jar; (2) Huruf-Huruf Jar (Min, Ilaa, ‘An, ‘Alaa, Fii, Rubba, Bi, Ka, Li, Mundzu & Huruf Qasam Bi/Ta/Wa); (3) Ketentuan-Ketentuan Lainnya; Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Huruf Jar; (2) Huruf-Huruf Jar (Min, Ilaa, ‘An, ‘Alaa, Fii, Rubba, Bi, Ka, Li, Mundzu & Huruf Qasam Bi/Ta/Wa); (3) Ketentuan-Ketentuan Lainnya; Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Huruf Jar; (2) Huruf-Huruf Jar (Min, Ilaa, ‘An, ‘Alaa, Fii, Rubba, Bi, Ka, Li, Mundzu & Huruf Qasam Bi/Ta/Wa); (3) Ketentuan-Ketentuan Lainnya; Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Huruf Jar; (2) Huruf-Huruf Jar (Min, Ilaa, ‘An, ‘Alaa, Fii, Rubba, Bi, Ka, Li, Mundzu & Huruf Qasam Bi/Ta/Wa); (3) Ketentuan-Ketentuan Lainnya; Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Huruf Jar; (2) Huruf-Huruf Jar (Min, Ilaa, ‘An, ‘Alaa, Fii, Rubba, Bi, Ka, Li, Mundzu & Huruf Qasam Bi/Ta/Wa); (3) Ketentuan-Ketentuan Lainnya; Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Huruf Jar; (2) Huruf-Huruf Jar (Min, Ilaa, ‘An, ‘Alaa, Fii, Rubba, Bi, Ka, Li, Mundzu & Huruf Qasam Bi/Ta/Wa); (3) Ketentuan-Ketentuan Lainnya; Soal-Soal Latihan.

(1) Pengertian Huruf Jar; (2) Huruf-Huruf Jar (Min, Ilaa, ‘An, ‘Alaa, Fii, Rubba, Bi, Ka, Li, Mundzu & Huruf Qasam Bi/Ta/Wa); (3) Ketentuan-Ketentuan Lainnya; Soal-Soal Latihan.


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab
 
PEMBAHASAN ILMU NAHWU TERLENGKAP (klik disini)


The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)
BAB 48 : HURUF JAR (حروف الجر) I. PENGERTIAN (تعريف حروف الجر) Huruf Jar adalah huruf yang mengkhafadhkan kata setelahnya. Kata setelah huruf jar disebut majrur. Huruf jar menjadi tanda isim. II. HURUF-HURUF JAR (حروف الجر) A. Huruf (مِنْ). Makna-maknanya ada 15: 1. Ibtida’ maknawi tempat/waktu. Contoh: (سِرْتُ مِنَ البَصْرَةِ) (سِرْتُ مِنْ يَوْمِ الجُمْعَةِ) = Saya berjalan mulai tanah Basrah/Saya berjalan mulai Hari Jum’at. 2. Tab’idhiyyah/makna sebagian. Contoh: (حَتَّى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ ) = Sehingga kamu semua menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. 3. Ta’lil/mengatasi sebab terjadinya pekerjaan. Contoh: (مِمَّا خَطَايَاهُمْ أُغْرِقُوْا) = Mereka ditenggelamkan karena kesalahan-kesalahan mereka. 4. Badal/mengganti. Contoh: (أَرَضِيْتُمْ بِالحَيَاةِ الدُنْيَا مِنَ الآخِرَةِ) = Apakah kamu semua ridha dengan kehidupan dunia sebagai ganti kehidupan akhirat. 5. Libayani jinsi/menjelaskan jenis. Contoh: (مَا يَفْتَحِ اللهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ) = Sesuatu yang dibukakan oleh Allah untuk manusia berupa nikmat. 6. Bermakna (عن). Contoh: (فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوْبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللهِ) = Siksa yang sangat pedih bagi orang yang keras hatinya dari berzikir kepada Allah. 7. Bermakna (باء). Contoh: (يَنْظُرُوْنَ مِنْ طَرْفٍ خَفِي) = Mereka melihat dengan pandangan yang samar. 8. Bermakna (في). Contoh: (أَرُوْنِي مَاذَا خَلَقُوْا مِنَ الأَرْضِ) = Perlihatkanlah padaku apa yang kamu semua jadikan dalam Bumi. 9. Bermakna (عند). Contoh: (لَنْ تُغْنِيَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا) = Harta-harta dan anak-anak mereka tidak sedikit pun mencukupi di sisi Allah. 10. Bermakna (ربما). Contoh: (وَأَنَا لَمِمَّا نَضْرِبُ الكَبْشَ ضَرْبَةً عَلَى رَأْسِهِ تَلْقَى اللِسَانُ مِنَ الفَمِ) = Saya terkadang memukul domba dengan sekali pukulan pada kepalanya sampai lidahnya keluar dari mulutnya. 11. Bermakna (على). Contoh: (وَنَصَرْنَا مِنَ القَوْمِ) = Kita menolongnya atas penduduk. 12. Fashl/membedakan. Contoh: (وَاللهُ يَعْلَمُ المُفْسِدَ مِنَ المُصْلِحِ) = Dan Allah mengetahui bedanya perkara yang merusak dan perkara yang baik. 13. Ghayah/batas akhir. Contoh: (رَأَيْتُهُ مِنْ ذَلِكَ المَوْضِعِ) = Saya melihat sampai pada tempat itu. 14. Tanshihul Umum/menjelaskan yang Umum. Contoh: (مَا جَاءَنِي مِنْ رَجُلٍ) = Tidak ada seorang lelaki pun yang datang padaku. 15. Taukidul Umum/Menguatkan Kalam. Contoh: (مَا جَاءَنِي مِنْ أَحَدٍ) = Tidak seorang pun datang kepadaku. B. Huruf (إِلىَ). Makna-maknanya ada 8: 1. Intiha’ul Ghayah Al-Makani. Contoh: (مِنَ المَسْجِدِ الحَرَامِ إِلَى المَسْجِدِ الأَقْصَى) = Mulai Masjidil Haram sampai Masjilid Aqsha. 2. Intiha’ul Ghayah Az-Zamani. Contoh: (أَتِمُّوْا الصِيَامَ إِلَى اللَيْلِ) = Sempurnakanlah puasa sampai malam. 3. Mushahabah. Contoh: (لَا تَأْكُلُوْا أَمْوَالَهُمْ إِلَى أَمْوَالِكُمْ) = Janganlah kamu semua makan harta mereka bersamaan hartamu. 4. Bermakna Lam Ikhtishash. Contoh: (وَالأَمْرُ إِلَيْكَ) = Perkara ini dikhususkan padamu. 5. Bermakna (في). Contoh: (لِيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَى القِيَامَةِ) = Sungguh aku akan kumpulkan kamu semua di dalam hari kiamat. 6. Bermakna (لا). Contoh: (تَقُوْلُ وَقَدْ عَالَيْتُ الكُوْزَ فَوْقَهَا أَيُسْقَى فَلَا يَرْوَى إِلَيَّ اِبْنُ أَحْمَرَ) = Kamu berkata aku telah mengangkat kendi di atasnya, apakah Ibnu Ahmar tidak akan memulai memnumnya dariku. 7. Bermakna (عند). Contoh: (أَمْ لَا سَبِيْلَ إِلَى الشَبَابِ وَذِكْرُهُ # أَشْهَى إِلَيَّ مِنَ الرَحِيْقِ السَلْسَلِ) = Atau tiada jalan bagi para remaja, menyebutkan lebih menyenangkan menurutku dari pada minuman yang mengalir. 8. Taukid/huruf ziyadah. Contoh: (أَفْئِدَةٌ مِنَ النَاسِ تَهْوِى إِلَيْهِمْ) = Berbagai hidangan dari manusia yang menyebangkan padanya. C. Huruf (حتى) yaitu sama dengan huruf (إلى) di dalam makna dan amal yang bermakna intihaul ghayah. Bedanya adalam empat hal, yaitu: 1. Majrur-nya harus berupa Isim Zahir, tidak boleh Isim Dhamir, seperti (حَتَّاكَ) 2. Majrur-nya merupakan akhir dari suatu perkara atau perkara yang bertemu dengan perkara yang akhir. Contoh: (أَكَلْتُ السَمَكَةَ حَتَّى رَأْسِهَا) 3. Apabila huruf (حتى) tidak bersamaan qarinah yang menetapkan bahwa lafaz yang setelahnya masuk di dalam hukum atau keluar dari hukum. 4. Masing-masing dari keduanya terkadang memiliki tempat yang tidak pantas untuk yang lain. D. Huruf (عَنْ). Makna-maknanya ada 10: 1. Mujawazah Haqiqi & Majazi. Contoh: (رَمَيْتُ السَهْمَ عَنِ القَوْسِ) dan (أَخَذْتُ العِلْمَ عَنْ عَمْرٍ) = Saya melepaskan anak panah dari busurnya/Saya mengambil ilmu dari Umar. 2. Badal/Pengganti. Contoh: (صُوْمِي عَنْ أُمِّكَ) = Puasalah kamu sebagai ganti dari Ibumu. 3. Isti’la’ Bermakna ‘Alaa. Contoh: (فَإِنَّمَا يَبْخَلُوْ عَنْ نَفْسِهِ) = Dia kikir atas dirinya sendiri. 4. Ta’lil. Contoh: (وَمَا نَحْنُ بِتَارِكِي آلِهَتِنَا عَنْ قَوْلِكَ) = Kita bukan orang-orang yang meninggalkan Tuhan karena ucapanmu. 5. Bermakna Ba’da/Setelah. Contoh: (لَتَرْكَبَنَّ طَبَقًا عَنْ طَبَقٍ) = Sungguh engkau menyusun suatu bentuk keadaan setelah bentuk yang lain. 6. Zharfiyyah Bermakna Fii. Contoh: (وَلِأَنَّكَ عَنْ حَمْلِ الرُبَاعَةِ وَاتِيًا) = Sebab dirimu dalam membawa bintang Ruba’ah adalah orang yang lemah. 7. Bermakna Ba’a. Contoh: (وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الهَوَى) = Dan beliau Nabi tidak berbicara sebab hawa nafsu. 8. Bermakna Min. Contoh: (وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَوْبَةُ عَنْ عِبَادِهِ) = Dan Ia (Allah) yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya. 9. Isti’anah/Perantaraan. Contoh: (رَمَيْتُ السَهْمُ عَنِ القَوْسِ) = Saya melepaskan anak panah dengan perantaraan busur. 10. Ziyadah Li At-Ta’widh. Contoh: (فَهَلَّا الَّتِي عَنْ بَيْنِ جَنْبَيْكَ تَدْفَعُ) = Kenapa perkara yang berada di sisimu engkau tolak? 11. Lafaz (عن) dapat berupa Ismiyyah yang bermakna (جانب) atau arah. Contoh: (وَلَقَدْ أَرَنِي لِلرِّمَاحِ دَرِيْئَةً # مِنْ عَنْ يَمِيْنِي تَارَةً وَأَمَامِي) = Sungguh aku menyakinkan pada diriku, bahwa diriku adalah menjadi benteng dari sasaran tombak yang terkadang datang dari arah kanan atau depan. E. Huruf (عَلَى). Makna-maknanya ada 9: 1. Isti’la’ Haqiqi & Majazi. Contoh: (زَيْدٌ عَلَى السُطْحِ) dan (عَلَى زَيْدٍ دَيْنٌ) = Zaid di atas loteng/Zaid berhutang. 2. Mushahabah/Bersamaan. Contoh: (وَأَتَى المَالَ عَلَى حُبِّهِ) = Dan ia memberikan harta bersamaan masih mencintainya. 3. Mujawazah/Bermakna ‘An. Contoh: (إِذَا رَضِيَتْ عَلَيَّ بَنُوْ قُشَيْرٍ لَعَمْرُ اللهِ أَعْجَبَنِي رِضَاهَا) = Jika kaum Bani Qushair ridha padaku, demi Allah aku kagum pada keridhaannya. 4. Zharfiyyah/Bermakna Fii. Contoh: (وَدَخَلَ المَدِيْنَةَ عَلَى حِيْنِ غَفْلَةٍ) = Dan dia Nabi Musa masuk pada kota Mesir dalam waktu lalai. 5. Ta’lil. Contoh: (وَلِتُكَبِّرُوْا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ) = Bertakbirlah kamu semua pada Allah, karena hidayah-Nya pada kamu semua. 6. Bermakna Min. Contoh: (إِذَا اكْتَالُوْا عَلَى النَاسِ يَسْتَوْفُوْنَ) = Ketika mereka mentakar sesuatu dari manusia maka minta yang sesuai. 7. Bermakna Ba’a. Contoh: (قَالُوْا ارْكَبْ عَلَى اِسْمِ اللهِ) = Mereka berkata naiklah dengan menyebut nama Allah. 8. Ziyadah Li At-Ta’widh. Contoh: (إِنْ لَمْ يَجِدْ يَوْمًا عَلَى مَنْ يَتَّكِلُ) = Jika suatu hari tidak menemukan, kepada siapa berserah diri. 9. Istidrak & I’rab. Contoh: (فُلَانٌ لَا يَدْخُلُ الجَنَّةَ عَلَى أَنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَحْمَةِ اللهِ) = Fulan tidak akan masuk surga karena jeleknya perbuatan, tapi ia tidak putus asa pada rahmat-Nya Allah. 10. Lafaz (على) dapat berupa Ismiyyah yang bermakna (فوق) atau di atas. Contoh: (غَدَتْ مِنْ عَلَيْهِ بَعْدَ مَا تَمَّ ظِمُوْءُهَا # تَصِلُ وَعَنْ قَيْضٍ بِزَيْزَاءَ مَجْهَلِ) = Burung Qatha itu terbang dari atasnya penetasan anak-anaknya setelah mengalami kehausan, lalu terbang (mencari air) seraya melupakan telurnya yang berada di sarang yang tinggi yang tidak ada tandanya. F. Huruf (فِي). Makna-maknanya ada 10: 1. Zharfiyyah Makniyyah yang berupa: i. Haqiqah. Contoh: (أَدْخَلْتُ الخِاتِمَ فِي أُصْبُعِي) = Saya memasukkan cincin di dalam jariku. ii. Majazi. Contoh: (وَلَكُمْ فِي القِصَاصِ حَيَاةٌ) = Dan bagi kamu semua di dalam kisah terdapat kehidupan. iii. Zamaniyah. Contoh: (سِرْتُ فِي يَوْمَيْنِ) = Saya berjalan dalam dua hari. 2. Sababiyah. Contoh: (دَخَلَتِ اِمْرَأَةٌ النَارَ فِي هِرَّةٍ حَسَبْتَها) = Seorang perempuan masuk neraka, karena kucing yang ditahannya. 3. Mushahabah/bersamaan. Contoh: (اُدْخُلُوْا فِي أُمَمٍ) = Masuklah kalian bersama Kaum. 4. Isti’la’/di atas. Contoh: (وَلِأُصَلِّبَنَّكُمْ فِي جُذُوْعِ النَخْلِ) = Dan benar-benar akan menyebelihnya di atas pohon kurma. 5. Bermakna (باء) . Contoh: (وَيَرْكَبُ يَوْمَ الرَوْعِ مِنَّا فَوَارِسُ # يَصِيْرُوْنَ فِي طَعْنِ الأَبَاهِرِ وَالكُلَا) = Pada hari yang menakutkan, para pembalap mengendarai kudanya dan mereka menikamkan senjata pada otot dan pinggang. 6. Bermakna (إلى) . Contoh: (فَرَدٌّوْا أَيْدِيَهِمْ فِي أَفْوَاهِهِمْ) = Mereka menjadikan tangan-tangannya pada mulutnya. 7. Bermakna (من) . Contoh: (ثَلَاثِيْنَ شَهْرًا فِي ثَلَاثَةِ أَحْوَالٍ) = Tiga bulan dari tiga tahun. 8. Muqayasah. Contoh: (فَمَا مَتَاعُ الحَيَاةِ الدُنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلَّا قَلِيْلٌ) = Tiada kesenangan hidup di dunia disamakan dengan akhirat kecuali sesuatu yang sedikit. 9. Ta’wid. Contoh: (ضَرَبْتُ فِيْمَنْ رَغِبْتُ) = Saya memukul orang yang saya senangi. 10. Taukid. Contoh: (وَقَالَ ارْكَبُوْا فِيْهَا) = Dia berkata naiklah kamu semua dalam perahu. G. Huruf (رُبَّ). 1. Artinya banyak atau sedikit. Contoh: (رُبَّ طَالِبٍ نَاشِطٍ نَاجِحٌ فِي الْاِمْتِحَانِ).2. Syarat bisa meng-jar-kan i. Dijadikan permulaan dalam awalnya kalam ii. Majrur/lafaz yang di-jar-kan berupa Isim Nakirah iii. Majrur-nya harus disifati dengan Jumlah atau Mufrad iv. Amil-nya harus diakhirkan v. Amil-nya harus berupa Fi’il Madhi 3. Huruf (رب) terkadang dibuang secara lafaz, dan masih ber-amal men-jar-kan, yaitu: i. Setelahnya Wawu. Contoh: (وَلَيْلٍ كَمَوْجِ البَحْرِ أَرْخَى سُدُوْلَهُ # عَلَيَّ بِأَنْوَاعِ الهُمُوْمِ لِيَبْتَلِي)ii. Setelahnya (بل). Contoh: (بَلْ بَلَدٍ مِلْءُ الفَجَاحِ قَتَمُهُ # لَا يُشْتَرَى كَتَّانُهُ وَجَهْرَمُهُ)iii. Setelahnya (ف). Contoh; (فَمِثْلِكَ حُبْلَى قَدْ طَرَقْتُ وَمُرْضِعِ # فَأَلْهِيْتُهَا عَنْ ذِيْ تَمَائِمِ مُحْوِلِ)H. Huruf (بِ). Makna-maknanya ada 14: 1. Ilshaq Haqiqi & Majazi. Contoh: (أَمْسَكْتُ بِزَيْدٍ) (مَرَرْتُ بِزَيْدٍ) = Saya memegang Zaid/Saya berjalan bertemu Zaid. 2. Ta’diyah. Contoh: (ذَهَبْتُ بِزَيْدٍ) = Saya memberangkatkan Zaid. 3. Isti’anah/pertolongan. Contoh: (كَتَبْتُ بِالقَلَمِ) = Saya menulis dengan (pertolongan) pena. 4. Sababiyah. Contoh: (إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ العِجْلَ) = Kalian berbuat aniaya pada diri kalian sendiri, disebabkan menyembah patung sapi emas. 5. Mushahabah/bermakna Ma’a. Contoh: (اِهْبِطْ بِسَلَامٍ) = Turunlah (bersamaan) dengan selamat. 6. Zharfiyyah bermakna Fii. Contoh: (وَلَقَدْ نَصَرَكُمْ بِبَدْرٍ) = Sesungguhnya Allah telah menolong kamu semua dalam perang Badar. 7. Badal/ganti. Contoh: (فَلَيْتَ لِي بِهِمْ قَوْمًا إِذَا رَكِبُوْا شَتْوَا الإِغَارَةَ فَرْسَانًا وَرُكْبَانًا) = Semoga saya bertemu kaum, sebagai ganti ketika mereka mengendarai kuda yang menggegerkan. 8. Muqabalah/Bandingan. Contoh: (اِشْتَرَيْتُ الثَوْبَ بِأَلْفٍ) = Saya membeli baju dengan (bandingan) harga seribu. 9. Mujawazah/Bermakna ‘An. Contoh: (فَاسْئَلْ بِهِ خَبِيْرًا) = Bertanyalah tentang hal itu pada orang yang mengetahui. 10. Isti’la/Bermakna ‘Alaa. Contoh: (وَإِذَا مَرُّوْا بِهِمْ يَتَغَامَزُوْنَ) = Ketika mereka melewati atas kaum. 11. Tab’id/Sebagian. Contoh: (شَرِبْتُ بِمَاءِ البَحْرِ) = Saya minum sebagian air laut. 12. Qasam/Sumpah. Contoh: (بِاللهِ لَتَفْعَلَنَّ) = Demi Allah, sungguh kamu akan melakukan. 13. Ghayah/Batas Akhir. Contoh: (وَقَدْ أَحْسَنَ بِي) = Benar-benar dia telah berbuat baik, sampai pada saya. 14. Taukid/Ziyadah. Contoh: (ضَرَبَ زَيْدٌ بِعَمْرٍو) = Zaid memukul Umar. I. Huruf (كَ). Makna-maknanya ada 5: 1. Tasybih. Contoh: (زَيْدٌ كَالبَدْرِ) = Zaid seperti bulan purnama (dalam tampannya) 2. Ta’lil. Contoh: (وَاذْكُرُوْهُ كَمَا هَدَاكُمْ) = Ingatlah kamu semua pada Allah, karena petunjuknya. 3. Taukid. Contoh: (لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ) = Tidak sesuatupun menyamai Allah. 4. Isti’la’. Contoh: (كَيْفَ أَصْبَحْتَ) lalu dijawab (كَخَيْرٍ). 5. Mudabarah/Segera. Contoh: (سَلَمٌ كَمَا تَدْخُلُ) = Ucapkan salam (dengan segera) jika kamu masuk. 6. Berupa Isim yang dinamakan Kaf Ismiyyah (كاف اسمية). Contoh: (يَضْحَكْنَ عَنْ كَالبَرْدِ المُنْهِمِ) = Gadis-gadis itu tersenyum seperti tetesan. J. Huruf (لِ). Makna-maknanya ada 21: 1. Istihqaq/Berhak. Contoh: (الحَمْدُ للهِ) = Segala puji bagi Allah. 2. Milik. Contoh: (المَالُ لِزَيْدٍ) = Harta itu miliknya Zaid. 3. Ikhtishash/Sibih Milik. Contoh: (الجَنَّةُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ) = Surga itu khusus milik orang-orang mukmin. 4. Tamlik/Memberi Milik. Contoh: (وَهَبْتُ لِزَيْدٍ دِيْنَارًا) = Saya memberi (milik) pada Zaid satu dinar. 5. Sibih Tamlik. Contoh: (جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا) = Allah menjadikan untuk kamu istri-istri dari dirimu sendiri. 6. Ta’lil/Memberi Alasan. Contoh: (لِإِيْلَافِ قُرْيْشٍ) = Karena kecondongan (kesenangan) kaum Quraisy. 7. Taukidun Nafi. Contoh: (مَا كَانَ اللهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَتَتْ فِيْهِمْ) = Bukanlah Allah tidak menyiksa kaum, bersamaan engkau Muhammad di dalamnya. 8. Bermakna (إلى) Intiha’ul Ghayah. Contoh: (كُلُّ يَجْرِي لِأَجْلِ مُسَمَّى) = Semuanya berjalan sampai masa yang telah ditentukan. 9. Bermakna (على) Isti’la’ Haqiqi. Contoh: (وَيَخِرُّوْنَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا) = Mereka menjatuhkan dirinya di atas dagu, dalam keadaan bersujud. 10. Bermakna (في). Contoh: (وَنَضَعُ المِيْزَانَ القِسْطَ لِيَوْمِ القِيَامَةِ) = Dan Aku (Allah) meletakkan beberapa timbangan amal yang adil dalam hari kiamat. 11. Bermaknaعند)). Contoh: (كَتَبْتُهُ لِخَمْسٍ خَلَوْنَ) = Saya telah menulis ketika lima hari lewat. 12. Bermakna (بعد). Contoh: (أَقِمِ الصَلَاةَ لِدُلُوْكِ الشَمْسِ) = Tunaikanlah shalat setelah condong matahari. 13. Bermakna (مع). Contoh: (فَلَمَّا تَفَرَّقْنَا كَأَنَّى وَمَالِكًا لِطُوْلِ اِجْتِمَاعِ لَمْ نَبِتْ لَيْلَةَ مَعًا) = Ketika kita berpisah, seakan-akan saya dan Malik bersamaan lamanya berkumpul, tidak pernah bermalam semalampun. 14. Bermakna (من). Contoh: (سَمِعْتُ لَهُ صُرَّاحًا) = Saya mendengar darinya suara yang lantang. 15. Tabligh/menyampaikan. Contoh: (قُلْتُ لَهُ قُلْتُ فَسَّرْتُ لَهُ) = Saya berkata (menyampaikan) padanya, saya (menyampaikan) penjelasan padanya. 16. Bermakna (عن). Contoh: (وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ كَاَن خَيْرًا مَا سَبَقُوْنَا إِلَيْهِ) = Orang-orang kafir itu berkata: “Apabila perkara baik maka mereka tidak akan mendahulukan kita padanya.” 17. Shairurah/menjadi. Contoh: (فَالْتَقَطَهُ آلِ فِرْعَوْنَ لِتَكُوْنَ لَهُمْ عَدُوًّا وَحَزَنًا) = Kemudia keluarga Fir’aun mengangkat anak Nabi Musa yang akhirnya menjadi musuh yang menyusahkan. 18. Ta’ajjub tanpa Qasam. Contoh: (يَا لَلْمَاءِ) = Hai air (jika kagum pada banyaknya air. 19. Ta’ajjub yang diserta Qasam. Contoh: (لِلهِ يَبْقَى عَلَى الأَيَّامِ ذُوْ حِيْدٍ) = Demi Allah, sungguh mengagumkan hari-hari yang masih ada orang-orang yang menyimpang. 20. Ta’diyyah. Contoh: (فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وِلِيًا) = Berikanlah padaku dari sisamu seorang kekasih. 21. Taukid/Huruf Ziyadah. Contoh: (وَمَلَكْتُ مَا بَيْنَ العِرَاقِ وَيَثْرِبِ # مُلْكًا أَجَارَ لِمْسْلِمٍ وَمَعَاهِدِ) = Saya sungguh memiliki daerah antara Irak dan Yastrib yang aku sewakan pada orang Islam dan Kafir Mu’ahad. K. Huruf (مُنْذُ) dan (مذ) khusus masuk pada Isim Dhamir yang menunjukkan makna zaman. 1. Keterangannya: i. Apabila zamannya Hal maka bermakna (في). Contoh: (مَا رَأَيْتُهُ مُنْذُ يَوْمِنَا) ii. Apabila zamannya Madhi, maka bermakna (من). Contoh: (مَا رَأَيْتُهُ مُنْذُ يَوْمِ الجُمْعَةِ) iii. Bermakna (من) dan (إلى) apabila majrur-nya ma’dud/berbilang. Contoh: (مَا رَأَيْتُهُ مُنْذُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ) 2. Syarat Majrurnya: i. Menunjukkan makna waktu ii. Waktunya tertentu/tidak mubham, maka tidak boleh mengucapkan: (مَا رَأَيْتُهُ مُذْ يَوْمٍ) iii. Waktunya berupa waktu Madhi atau Haal, tidak boleh berupa zaman Istiqbal/depan, maka tidak boleh mengucapkan: (لَا أَرَاهُ مُذْ غَدٍ) iv. Lafaznya mutasharrif/tidak menetapi satu tarkib, maka tidak boleh mengucapkan: (مَا رَأَيْتُهُ مُنْذُ سَحَرٍ) 3. Syarat Amil-nya, yaitu Fi’il Madhi yang di-nafi-kan atau yang maknanya memanjang (muthawwal). Maka tidak boleh mengucapkan: (قًتًلْتُهُ مُنْذُ يَوْمِ الخَمِيْسِ) L. Huruf sumpah/qasam (وَ/تَ/بِ) dengan tidak boleh menyebutkan Fi’il Qasam-nya. Contoh: (وَاللهِ – تَاللهِ – بِاللهِ).M. Huruf (كَى) men-jar-kan pada tiga tempat, yaitu: 1. Pada (ما الاستفهامية) yang digunakan bertanya dari alasan suatu perkara. Contoh: (كَيْمَهْ) bermakna (له). Alif-nya (ما) dibuang karena kemasukan huruf Jar dan didatangkan Ha’ Sakat. 2. Pada (ما المصدرية) bersamaan shilah-nya. Contoh: (إِذَا أَنْتَ لَمْ تَنْفَعْ فَضُرَّ فَإِنَّمَا # يُرَادُ الفَتَى كَيْمَا يَضُرُّ وَيَنْفَعُ). Taqdir-nya (للِنَفٍعِ للِضَّرِّ) 3. Pada (أن المصدرية) bersama shilah-nya. Contoh: (جِئْتُ كَىْ أُكْرِمَ زَيْدًا) N. Huruf (لعل). Contoh: (لَعَلَّ اللهِ فَضَّلَكُمْ عَلَيْنَا # بِشَيْءٍ إِنْ أُمَّتُكُمْ شَرِيْمٌ). Huruf (متى) bahasa Kabilah Hudzail. Contoh: (شَرِبْنَ بِمَاءِ البَحْرِ ثُمَّ تَرَفَّعَتْ # مَتَى لُجَجِ خُضْرٍ لَهُنَّ نَئِيْجُ)III. KETENTUAN-KETENTUAN LAINNYA (الضوابط الأخرى) A. Huruf (ما الزائدة) 1. Yang tidak mencegah amal huruf Jar. Yaitu: i. Huruf Jar (من). Contoh: (مِمَّا خَطِيْئَاتِهِمْ أُغْرِقُوْا)ii. Huruf Jar (عن). Contoh: (عَمَّا قَلِيْلٍ لِيُصْبِحَنَّ نَادِمِيْنَ)ii. Huruf Jar (ب). Contoh: (فَبِمَا الرَحْمَةِ مِنَ اللهِ لِنْتَ لَهُمْ. Yang dapat mencegah amal huruf Jar atau terkadang tidak mencegah, yaitu: i. Huruf Jar (رب). Contoh: (رُبَّمَا الجَامِلُ المُؤَبَّلُ فِيْهِمْ # وَعَنَا حِيْجُ بَيْنَهُنَّ المِهَارُ)i. Huruf Jar (كاف). Contoh: (وَأَنْصُرُ مَوْلَانَا وَنَعْلَمُ أَنَّهُ # كَمَا النَاسِ مَجْرُوْمٌ عَلَيْهِ وَجَارِمٌ)B. Dari segi penulisan, huruf-huruf jar di atas dibagi menjadi dua: yaitu ditulis bersambung dengan majrurnya yakni Lam, Kaf, Ba’ dan huruf sumpah. Adapun sisanya ditulis terpisah dari majrur-nya. C. Apabila majrur-nya adalah isim dhamir maka penulisannya harus disambungkan. Khusus kata (عَلَى) dan (إِلىَ) Alif Maqshurah-nya menjadi ya’ sukun. Contoh: (عَلَيْكُمْ - إِلَيْهِ). D. Huruf Jar juga jadi sandingan/pasangan dari fi’il sehinggga terjemahnya tidak seperti di atas. Contoh: (رَضِيَ عَنْ – أَغْنَى عَنْ – يَحْتَاجُ اِلَى – آمَنَ بِ – قَرُبَ مِنْ – صَلَّى عَلَى).