Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto
PENJELASAN SUNNAH-SUNNAH DI DALAM SHALAT
3. Meletakkan Tangan Kanan di atas Tangan Kiri
Mayoritas ulama selain Malikiyyah berkata, “Setelah
takbir shalat, disunnahkan untuk meletakkan tangan kanan di atas punggung pergelangan
tangan kiri karena riwayat Wa'il bin Huirin yang berbunyi, Wa'il bin Hujrin
meriwayatkan bahwa ia melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengangkat
kedua tangan ketika bertakbir untuk shalat. Lantas, setelah membungkus dengan
pakaian beliau meletakkan tangan kanan di atas pergelangan tangan kiri.” HR.
Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan An-Nasa’i, redaksinya dari An-Nasa’i.
Dan juga hadits yang diriwayatkan oleh
Qabishah bin Hulb, ayahnya berkata, “Ketika menjadi imam shalat kami,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memegang tangan kiri dengan tangan kanan
beliau.” HR. At-Tirmidzi. Ia berkata, “Hadis ini hasan.”
Dikuatkan juga dengan hadits riwayat Sahal bin
Sa'd. Ia berkata, “Orang-orang menyuruh agar seseorang hendaknya meletakkan
tangan kanannya di atas lengan kiri ketika shalat.” HR. Al-Bukhari.
Ibnu Mas'ud meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam pernah melewatinya saat ia sedang shalat dengan meletakkan
tangan kiri di atas tangan kanan. Melihat itu beliau memegang tangan Ibnu
Mas'ud dan mengganti posisinya, yang tadinya di bawah menjadi di atas. HR. Abu
Dawud.
Meletakkan tangan menurut madzhab Hanabilah
dan Syafi'iyyah: caranya dengan meletakkan tangan kanan pada pergelangan atau
sekitar pergelangan. Dalilnya adalah hadits lbnu Hujrin yang telah disebutkan
di atas. Adapun menurut madzhab Hanafiyyah adalah, dengan meletakkan telapak
tangan kanan di atas punggung telapak tangan kiri sambil melingkarkan jari
kelingking dengan ibu jari bagi lelaki. Sedangkan bagi perempuan, dengan meletakkan
tangannya di atas dada tanpa harus melingkarkan jari-jarinya karena itu lebih menutup
baginya.
Menurut Hanafiyyah dan Hanabilah, posisi kedua
tangan adalah di bawah pusar karena hadits yang diriwayatkan oleh Ali. Ia berkata,
“Yang termasuk sunnah adalah meletakkan tangan kanan dan tangan kiri di
bawah pusar.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud.) Ucapan ini berpijak dari sunnah Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam.
Adapun yang disunnahkan menurut Syafi'iyyah
adalah meletakkan kedua tangan di bawah dada, di atas perut agak miring ke
sebelah kiri, agar berdekatan dengan
anggota tubuh yang paling mulia, yaitu hati. Hal ini sesuai dengan hadits Wa'il
bin Hujrin, “Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
shalat sambil meletakkan kedua tangan beliau di atas dada, dengan menopangkan
salah satu dari keduanya pada tangan yang lain.” Hadits ini juga diperkuat oleh
hadits riwayat Ibnu Khuzaimah mengenai posisi tangan dengan cara seperti di
atas.
Ulama Malikiyyah berkata, “Disunnahkan untuk
melepaskan kedua tangan dalam shalat dengan tetap menjaga kekhidmatan, tidak
dengan kekuatan, dan tidak pula mendorong orang yang ada di hadapannya karena
itu menghilangkan kekhusyukan. Boleh juga hukumnya meletakkan kedua tangan di
atas dada dalam shalat sunnah karena bolehnya bersandar, meski tanpa keadaan
mendesak. Jika ia melakukan hal itu dalam shalat fardhu, maka hukumnya makruh
karena dianggap seolah bersandar. Namun jika niatnya bukan untuk bersandar
melainkan untuk menjalankan sunnah, maka hal itu tidak makruh. Demikian juga hukumnya
jika tidak ada niatan untuk sesuatu yang jelas.”
Dari sekian pendapat, menurut Syeikh Wahbah
Zuhaili yang rajih adalah pendapat mayoritas ulama, yaitu dengan meletakkan
tangan kanan di atas tangan kiri. Pendapat inilah yang disepakati madzhab Malikiyyah
yang telah menetapkan untuk memerangi perkara yang tidak sunnah, yaitu niat
bersandar. Atau untuk memerangi keyakinan yang rusah yaitu anggapan sebagian
orang awam bahwa hal itu termasuk wajib dalam shalat.
PEMBAHASAN LENGKAP
FIKIH 4 MADZHAB & FIKIH AHLI HADIS/ ATSAR
FIKIH 4 MADZHAB & FIKIH AHLI HADIS/ ATSAR
Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab
##########
MATERI KEILMUAN ISLAM LENGKAP (klik disini)
MATERI KEILMUAN ISLAM LENGKAP (klik disini)
Artikel Bebas - Tafsir - Ulumul Qur'an - Hadis - Ulumul Hadis - Fikih - Ushul Fikih - Akidah - Nahwu - Sharaf - Balaghah - Tarikh Islam - Sirah Nabawiyah - Tasawuf/Adab - Mantiq - TOAFL
##########
0 Comments