BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto


13. ADZAN UNTUK SELAIN SHALAT

Selain adzan untuk shalat, disunnahkan juga mengumandangkan adzan dalam beberapa hal berikut ini.

Pertama, adzan di telinga kanan bayi yang baru lahir, begitu juga sunnah dibacakan iqamah
pada telinga kiri. Sebab, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adzan di telinga Hasan ketika dilahirkan oleh Fatimah. Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, dan dia berkata ini hadis shahih.
Kedua, adzan sewaktu terjadi kebakaran, waktu perang, dan sewaktu ada orang yang hendak melakukan perjalanan jauh (musafir).
Ketiga, adzan di telinga orang yang berduka cita, orang yang jatuh, orang yang marah, atau
manusia yang menjadi liar perangainya dan juga orang yang dirasuki jin atau setan. Rasukan setan atau jin dapat dicegah dengan adzan. Karena apabila setan mendengar adzan, dia akan lari.
Keempat, adzan ketika mayat dimasukkan ke dalam liang kubur tidaklah disunnahkan. Ini menurut pendapat yang mu'tamad di kalangan ulama madzhab Syafi'i.



PEMBAHASAN LENGKAP FIKIH 4 MADZHAB


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)