Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto
Perkara-perkara mubah dan adat kebiasaan yang dilakukan oleh
manusia dalam setiap hari bisa mempunyai karakter yang berbeda-beda sesuai
dengan niat dan tujuannya. Jika perbuatan-perbuatan tersebut didorong oleh ketakwaan
atau taat kepada perintah Allah, maka hal itu dianggap sebagai ibadah. Namun jika
tidak didorong oleh niat yang sedemikian, maka ia tidak dianggap sebagai ibadah
dan tidak berpahala. Atas dasar ini, maka perbuatan-perbuatan mubah seperti
makan, minum, tidur, mencari rezeki, berhubungan badan dengan istri, begitu
juga perbuatan-perbuatan yang berbentuk meninggalkan (at-tarku) seperti
meninggalkan zina, meninggalkan khamr, semuanya ini tidak memerlukan
niat. Perbuatan-perbuatan ini juga tidak akan menjadi ibadah, kecuali jika
diniati sebagai ibadah. Umpamanya adalah makan dan minum dengan niat supaya
kuat melakukan ketaatan, melakukan hubungan badan dengan istri dengan niat
untuk menjaga kemuliaan dirinya dan juga kehormatan istrinya atau niat supaya mendapat
keturunan yang taat kepada Allah. Begitu juga dengan meninggalkan zina dan khamr
dengan niat meninggalkan larangan syara;.
Oleh sebab itu, semua perbuatan yang bisa menjadi ibadah perlu
diniati ibadah supaya ia menjadi ibadah dan berpahala. Inilah yang dimaksud
oleh hadits "innamal a'maalu bin-niyaat."
Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ar-Ramli, orang yang melakukan
perbuatan mubah dan adat kebiasaan hendaklah menyatakan dan menghadirkan
niatnya itu supaya dia mendapatkan pahala ibadah. Dan untuk melakukan itu
tidaklah susah. Bahkan, akan terasa nikmat dan disenangi oleh jiwa. Mahasuci
Allah atas anugerahnya yang agung. Dan betapa luasnya rahmat dan anugerah-Nya.
Allah menghalalkan perkara-perkara baik yang disenangi oleh jiwa, dan kemudian Dia
memberi pahala apabila perkara itu diniati dengan niat yang baik, sebagaimana
Dia
juga
memberi pahala kepada orang yang melaksanakan ibadah yang memang dituntut-Nya.
Segala puji hanyalah milik Allah, tidak ada tuhan selain-Nya, dan tidak ada
kebaikan melainkan kebaikan- Nya.
Oleh sebab itu, pada waktu pagi dan petang setiap orang disunnahkan
untuk membaca doa di bawah ini, supaya semua amalan mubah dan perbuatan
meninggalkan maksiat mendapat pahala. Doa tersebut adalah, (اللهم ما أعمله في هذا النهار أو في هذه
الليلة من خير فهو امتثال لأمرك وما أتركه من معصية فهو امتثال لنهيك)
"Ya Allah, semua perbuatan yang aku lakukan di siang hari -(di malam
hari)- yang termasuk amal kebaikan, maka itu adalah untuk memenuhi perintah-Mu.
Dan semua kemaksiatan yang
aku tinggalkan, adalah untuk meninggalkan larangan-larangan-Mu."
PEMBAHASAN LENGKAP FIKIH 4 MADZHAB
Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab
##########
MATERI KEILMUAN ISLAM LENGKAP (klik disini)
MATERI KEILMUAN ISLAM LENGKAP (klik disini)
Artikel Bebas - Tafsir - Ulumul Qur'an - Hadis - Ulumul Hadis - Fikih - Ushul Fikih - Akidah - Nahwu - Sharaf - Balaghah - Tarikh Islam - Sirah Nabawiyah - Tasawuf/Adab - Mantiq - TOAFL
##########