BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto

وَلَقَدۡ عَلِمۡتُمُ ٱلَّذِينَ ٱعۡتَدَوۡاْ مِنكُمۡ فِي ٱلسَّبۡتِ فَقُلۡنَا لَهُمۡ كُونُواْ قِرَدَةً خَٰسِ‍ِٔينَ ٦٥

Artinya: “Dan sesungguhnya telah kalian ketahui orang-orang yang me­langgar di antara kalian pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka, "Jadilah kalian kera-kera yang hina.”

Firman-Nya (ولقد علمتم) artinya, hai orang-orang Yahudi, azab yang telah ditimpakan kepada penduduk negeri yang mendurhakai perintah Allah Ta’ala dan melanggar perjanjian yang telah diambil-Nya atas mereka agar menghormati hari Sabtu, serta mengerjakan perintah-Nya yang telah disyariatkan bagi mereka. Lalu mereka mencari-cari alasan supaya dapat menangkap ikan paus pada hari Sabtu, yaitu dengan memasang pancing, jala dan perangkap sebelum hari Sabtu, maka ketika ikan-ikan itu datang pada hari Sabtu dalam jumlah besar seperti biasanya, tertangkaplah dan tidak dapat lolos dari jarring dan perangkapnya. Ketika malam hari tiba, setelah hari Sabtu berlalu, mereka segera mengambil ikan-ikan tersebut. Tatkala mereka melakukan hal itu, Allah Ta’ala mengubah rupa mereka seperti kera, sebagai hewan yang lebih menyerupai manusia, namun bukan seperti manusia sesungguhnya. Demikian juga tindakan dan alasan yang mereka buat-buat yang secara lahiriyah tampak benar tetapi sebenarnya bertentangan. Karena itulah mereka mendapatkan balasan yang serupa dengan perbuatannya tersebut. Kisah tersebut dimuat dalam Surah Al-A’raaf ayat 163-167 yang artinya: “Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di seki­tar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, "Mengapa kalian menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?” Mereka menjawab, "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tang­gung jawab) kepada Tuhan kalian dan supaya mereka bertakwa.” Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya. Kami katakan kepadanya, Jadilah kalian kera yang hina. Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, "Mengapa kalian menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?” Mereka menjawab, "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tang­gung jawab) kepada Tuhan kalian dan supaya mereka bertakwa.” Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya. Kami katakan kepadanya, Jadilah kalian kera yang hina.”

Firman-Nya (فقلنا لهم كونوا قردة خاسئين) menurut Al-Aufi, dari Ibnu Abbas mengatakan: “Maka Allah Ta’ala mengubah sebagian mereka menjadi kera dan sebagian lainnya menjadi babi. Diduga bahwa para pemuda dari kaum tersebut menjadi kera sedang generasi tuanya menjadi babi. Dan mereka tidak hidup di muka bumi kecuali tiga hari saja, tidak makan dan tidak minum serta tidak melahirkan keturunan. Allah Ta’ala telah menciptakan kera, babi dan makhluk lainnya dalam enam hari sebagaimana telah difirmankan-Nya dalam Alquran, maka mereka dijadikan berbentuk kera. Demikianlah Allah Ta’ala berbuat terhadap siapa yang Dia kehendaki sesuai dengan kehendak-Nya, dan mengubahnya sesuai dengan kehendak-Nya pula.” Diriwayatkan dari Rabi’ bin Anas, dari Abu Al-‘Aliyah, Abu Ja’far mengatakan: “Yaitu hina dan rendah.” 


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)