BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto
 

فَبَدَّلَ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ قَوۡلًا غَيۡرَ ٱلَّذِي قِيلَ لَهُمۡ فَأَنزَلۡنَا عَلَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ رِجۡزٗا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ بِمَا كَانُواْ يَفۡسُقُونَ ٥٩

Artinya: “Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu siksaan dari langit, karena mereka berbuat fasik.”

Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

"قِيلَ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ: {ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ} فَدَخَلُوا يَزْحَفُونَ عَلَى اسْتَاهِهِمْ، فَبَدَّلُوا وَقَالُوا: حِطَّةٌ: حَبَّةٌ فِي شَعْرَةٍ"

Artinya: “Dikatakan kepada Bani Israil, ‘Masukilah pintu gerbang sembari bersujud dan katakanlah, hitkhah (bebaskanlah kami dari dosa)’. Maka mereka pun memasuki pintu dengan berjalan merangkak di atas pantat mereka. Lalu mereka mengganti dengan mengatakan, ‘Habbatun fi sya’ratin (biji-bijian di dalam gandum)’”. (HR. Al-Bukhari, Muslim dan At-Tirmidzi mengatakan hadis ini hasan sahih)

Kesimpulan dari apa yang dikemukakan oleh para mufasirin dan berdasarkan pada konteks ayat tersebut adalah bahwa mereka mengganti perintah Allah Ta’ala untuk tunduk dengan ucapan maupun perbuatan. Ketika mereka diperintahkan untuk masuk sembari bersujud, mereka masuk sambil merangkak di atas pantat dan membelakangi dengan mengangkat kepada mereka. Mereka juga diperintahkan untuk mengatakan: (حطة) hapuskanlah semua dosan dan kesalahan kami. Tetapi mereka malah mengolok-olok perintah tersebut, dan dengan nada mengolok mereka mengatakan (حنطة في شعيرة) biji-bijian dalam gandum.

Hal ini merupakan puncak pembangkangan dan pengingkaran. Oleh karena itu Allah Ta’ala menurunkan kepada mereka azab dan siksaan-Nya, disebabkan kefasikan mereka keluar dari ketaatan kepada-Nya. Dan karena itu, Dia berfirman (فأنزلنا على الذين ظلموا رجزا من السماء بما كانوا يفسقون). Adh-Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, katanya: “Setiap kata ar-rijzu yang terdapat dalam Alquran berarti azab.” Sedangkan Abu Al-‘Aliyah berpendapat (الرجز) bisa berarti (الطاعون) wabah dan bisa juga (البرد) hawa dingin. Ibnu Jarir meriwayatkan, dari Usamah bin Zaid, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

"إِنَّ هَذَا الْوَجَعَ وَالسَّقَمَ رجْز عُذِّب بِهِ بَعْضُ الْأُمَمِ قَبْلَكُمْ"

Artinya: “Sesungguhnya penyakit dan wabah ini merupakan azab yang pernah ditimpakan kepada sebagian umat dari kalangan orang­orang sebelum kalian.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)