BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto


يَٰبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتِيَ ٱلَّتِيٓ أَنۡعَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ وَأَنِّي فَضَّلۡتُكُمۡ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ ٤٧

Artinya: “Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepada kalian dan (ingatlah) bahwasanya Aku telah melebihkan kalian alas segala umat.”

Allah Ta’ala mengingatkan Bani Israil akan berbagai nikmat yang telah dianugerahkan kepada nenek moyang serta para pendahulu mereka, juga keutamaan yang telah diberikan kepada mereka berupa pengutusan para Rasul dari kalangan mereka sendiri serta penurunan kitab-kitab kepada mereka dan diutamakannya mereka atas umat-umat lain pada zaman mereka, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Maidah ayat 20 yang artinya: “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah alas kalian ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antara kalian, dan dijadikan-Nya kalian orangorang merdeka, dan diberikan-Nya kepada kalian apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorang pun di antara umatumat yang lain."

Firman-Nya (وأني فضلتكم على العالمين) menurut Abu Ja’far Ar-Razi meriwayatkan dari Rabi’ bin Anas, dari Abu Al-‘Aliyah, katanya: “Keunggulan mereka itu diwujudkan melalui kekuasaan, pengutusan para Rasul dan penurunan kitab-kitab-Nya kepada umat-umat pada zaman tersebut, karena setiap zaman memiliki umat.” Ayat ini harus ditafsirkan seperti ini, karena umat ini (umat Islam) lebih unggul daripada Bani Israil. Hal itu sebagaimana firman-Nya ditujukan kepada umat ini dalam Surah Ali ‘Imraan ayat 110 yang artinya: “Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka.” Juga terdapat hadis yang diriwayatkan dari Mu’awiyah bin Haidah Al-Qusyairi, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

"أَنْتُمْ تُوفُونَ سَبْعِينَ أُمَّةً، أنْتُمْ خَيْرُهَا، وأنْتُمْ أكْرَمُ عَلَى اللهِ عزَّ وجَلَّ"

Artinya: “Kalian dapat mengimbangi tujuh puluh umat, kalianlah yang paling baik dan paling mulia menurut Allah.” (HR. Musnad dan Sunan)

Menurut suatu pendapat, yang dimaksud dengan keutamaan yang dimiliki mereka adalah berkat suatu kelebihan yang dimiliki mereka di atas umat manusia lainnya, hal ini bukan berarti mereka adalah yang paling utama secara mutlak. Demikian pendapat Ar-Razi, tetapi pendapatnya ini masih perlu dipertimbangkan.

Menurut pendapat lainnya, mereka diutamakan di atas umat yang lainnya karena dari kalangan mereka banyak nabinya. Demikian riwayat Imam Al-Qurtubi di dalam kitab tafsirnya, tetapi pendapatnya ini masih perlu dipertimbangkan, karena pengertian 'alamin bersifat umum mencakup nabi-nabi yang sebelum dan sesudah mereka. Nabi Ibrahim —kekasih Allah— adalah sebelum mereka, sedangkan beliau lebih utama daripada semua nabi mereka. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang sesudah mereka adalah lebih utama daripada semua makhluk, beliau adalah penghulu Bani Adam di dunia dan akhirat secara mutlak.


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)