BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto

وَلِكُلّٖ وِجۡهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَاۖ فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ أَيۡنَ مَا تَكُونُواْ يَأۡتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًاۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ ١٤٨

Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kalian (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kalian berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat), sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Firman-Nya (ولكل وجهة هو موليها فاستبقوا الخيرات), Abu Al-Aliyah mengatakan: “Orang-orang Yahudi mempunyai kiblat tersendiri dan orang-orang Nasrani pun mempunyai kiblat tersendiri. Dan Allah Ta’ala telah memberikan petunjuk kepada kalian, hai umat Islam, untuk menghadap ke kiblat yang sebenarnya.” Hal senada juga diriwayatkan dari Mujahid, Atha, Adh-Dhahhak, Rabi’ bin Anas dan As-Suddi. Dalam riwayat yang lain, Mujahid dan Al-Hasan Al-Bashri mengatakan, “Semua kaum telah diperintahkan untuk mengerjakan salat dengan menghadap Ka’bah.”

Firman-Nya (أين ما تكون يأت بكم الله جميعا إن الله على كل شيئ قدير) artinya, Allah Ta’ala mampu mengumpulkan kalian dari tanah meskipun jasad kalian telah bercerai-berai. 


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)