BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Al-Faqiir ilaa Ridhaa Rabbihi Eka Wahyu Hestya Budianto

أَمۡ تَقُولُونَ إِنَّ إِبۡرَٰهِ‍ۧمَ وَإِسۡمَٰعِيلَ وَإِسۡحَٰقَ وَيَعۡقُوبَ وَٱلۡأَسۡبَاطَ كَانُواْ هُودًا أَوۡ نَصَٰرَىٰۗ قُلۡ ءَأَنتُمۡ أَعۡلَمُ أَمِ ٱللَّهُۗ وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّن كَتَمَ شَهَٰدَةً عِندَهُۥ مِنَ ٱللَّهِۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا تَعۡمَلُونَ ١٤٠

Artinya: “Ataukah kalian (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak cucunya adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani? Katakanlah, ''''Apakah kalian yang lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?" Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kalian kerjakan.”

Firman-Nya (أتقولون إن إبراهيم وإسماعيل وإسحاق ويعقوب .... قل ءأنتم أعلم أم الله) maksudnya, Allah Ta’ala mengingkari pengakuan mereka bahwasanya Ibrahim serta para nabi yang disebutkan sesudahnya, Al-Ashbath menganut agama mereka, baik agama Yahudi ataupun agama Nasrani. Akan tetapi Allah Ta’ala yang lebih mengetahui, dan Dia telah memberitahukan bahwa mereka bukan penganut agama Yahudi atau Nasrani, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Ali Imraan ayat 67 yang artinya: “Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi menyerahkan diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang-orang musyrik.”

Firman-Nya (وما الله بغافل عما تعملون), yang demikian itu merupakan ancaman yang sangat keras. Yakni bahwa ilmu Allah Ta’ala meliputi semua amal perbuatan kalian dan Dia akan memberikan balasan atasnya. 


PEMBAHASAN LENGKAP TAFSIR ALQURAN & ASBABUN NUZUL


Wallahu Subhaanahu wa Ta’aala A’lamu Bi Ash-Shawaab



The Indonesiana Center - Markaz BSI (Bait Syariah Indonesia)